Bisnis.com, JAKARTA—Setelah mengakuisisi tiga ruas tol yang dikelola PT Waskita MNC Trans Jawa Toll Road, PT Waskita Toll Road kini juga mengakuisisi ruas tol Bogor—Ciawi—Sukabumi sepanjang 54 km. Proses akuisisi ini akan melengkapi tiga ruas tol Trans Jawa yang telah diambil alih sebelumnya.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan kini pihaknya tengah dalam tahap negosiasi dengan PT MNC Infrastruktur. Dia menargetkan proses ini akan selesai pada pertengahan Desember ini.
“Bocimi [Bogor-Ciawi-Sukabumi] mudah-mudahan awal minggu kedua bulan depan sudah selesai,” ujarnya, Senin [30/11/2015].
Sebelumnya, anak usaha PT Waskita Karya itu juga telah mengambil alih pengusahaan tiga ruas tol yang dikelola oleh perusahaan patungan PT Waskita MNC Trans Jawa Toll Road. Ketiga ruas tersebut yakni Kanci—Pejagan, Pejagan—Pemalang, dan Pasuruan Probolinggo.
Terkait dengan hal tersebut, dia mengatakan peroses perubahan nama badan usaha baru akan dilakukan pada tahun depan. Hal ini karena menyesuaikan dengan peraturan menteri yang telah didapatkan sebelumnya.
“MNC sudah tidak masuk sama sekali di ruas itu, di JV [Joint Venture] itu juga tidak. Ubah nama tahun depanlah. Kemarin kan persetujuan menteri masih menyebut MNC ya, kita tidak mengubah,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq mengatakan, pihaknya melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road telah mengakuisisi 38,5% saham milik MNC di perusahaan patungan tersebut.
Dengan demikian, pihaknya telah 100% menguasai kepemilikan perusahaan tersebut, karena sebelumnya porsi kepemilikan adalah 61,5% Waskita Toll Road dan 38,5% MNC Infrastruktur. “Sudah 100% milik Waskita sekarang. Kemarin sudah diumumkan, Rp757,5 miliar untuk 38,5%,” ujarnya, Kamis.
Adapun hingga saat ini, dari ketiga ruas yang telah diakuisisi, baru ruas Kanci—Pejagan yang telah beroperasi. Namun, ruas tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga dinyatakan tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan pemerintah.
Mengenai hal ini, Choliq mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana hingga Rp600 miliar untuk perbaikan. Menurutnya, dana tersebut cukup mengingat perbaikan yang dilakukan hanya di satu sisi ruas. Sementara itu, ruas Pejagan—Pemalang hingga saat ini masih dalam proses konstruksi. Pengerjaan seksi 1 dan 2 ruas ini ditargetkan selesai pada akhir 2016, sehingga dapat beroperasi pada 2017.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengatakan emiten berkode WSKT tersebut telah mendapatkan izin persetujuan dari menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mengambil alih keempat ruas tersebut. Selanjutnya, pihaknya tinggal menunggu proses administrasi antar kedua belah pihak yang akan diselesaikan secara business to business.
“Seharusnya sih dengan akuisisi lebih yakin untuk meneruskan konstruksi. Biasanya yang terjadi seperti itu,” ujarnya.
Dia menilai proses akuisisi ini mampu mempercepat pengerjaan keempat ruas tol tersebut. Pasalnya, pembebasan lahan dan konstruksi ruas tol tersebut masih di bawah 50%. Sejauh ini, meskipun terjadi proses pengambilalihan, pemerintah belum memiliki rencana untuk memundurkan target operasi keempat ruas tersebut.