Bisnis.com, JAKARTA--PT Merdeka Copper Gold Tbk. memastikan awal produksi emas dan perak oleh anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI), masih sesuai target pada Kuartal IV/2016 kendati sempat terjadi kericuhan dan pengrusakan kantor serta area tambang oleh sekelompok orang, pekan lalu.
Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan meskipun beberapa fasilitas tambang mengalami kerusakan, pihaknya masih belum merevisi jadwal penyelesaian konstruksi. Dirinya juga mengaku masih menghitung kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan.
"Belum ada revisi jadwal karena masih dalam tahap prakonstruksi," ujarnya di Jakarta, Senin (30/11/2015).
Terkait dengan kericuhan yang terjadi, Adi menampik tuduhan yang menyebutkan bahwa kegiatan pertambangan BSI tidak memenuhi aspek legalitas. Menurutnya, BSI sudah mengantongi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP).
"Juga izin amdal maupun tata ruang wilayah kita itu ada," katanya.
Selain itu, dia menyatakan pihaknya telah menyerap hingga 90% tenaga kerja lokal dengan jumlah mencapai 500 orang. Bahkan, Pemkab Banyuwangi pun telah diberi saham hibah yang akan berkontribusi terhadap pendapatan daerah.
Kepemilikan saham dari Pemda apabila kita sudah berproduksi, dividen yang dinikmati Banyuwangi itu akansangat signifikan dan saham ini merupakan saham aktif. Tidak ada perbedaan maupun investor yang ada di Merdeka Copper, tuturnya.
Yenny Mundur
Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahid Institute Zannuba Arifah alias Yenny Wahid mengundurkan diri sebagai komisaris independen PT Merdeka Copper Gold, Tbk. Perusahaan ini adalah induk perusahaan PT Bumi Suksesindo (BSI) yang mengantongi izin eksploitasi pertambangan emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Yenny mengumumkan dirinya telah mundur dari PT Merdeka Copper Gold melalui akun twitter-nya @yennywahid pada Jumat, 27 November 2015. Saat itu, ada pertanyaan dari akun @MiftahJatim: “Gmn Ibu Presdir PT Merdeka Copper Gold Tbk, haruskah rakyat berhadapan dgn popor senjata?”
Pertanyaan itu muncul dua hari setelah kerusuhan di tambang emas milik PT BSI. Yenny kemudian menjawab: “Sy sdh mengajukan pengunduran diri Mas. Mhn ditanyakan langsung ke yg bersangkutan.”
Gunung Tumpang Pitu, ada harta karun emas. (foto: brangwetan.wordpress.com)