Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi Jepang kembali mengalami inflasi pada Oktober setelah indeks harga konsumen stagnan pada bulan sebelumnya.
Pemerintah Jepang mengumumkan inflasi indeks harga konsumen Negeri Sakura naik 0,3% pada Oktober, naik dari 0% pada September. Inflasi Oktober lebih tinggi dari estimasi ekonom, yang memproyeksikan pertumbuhan 0,2% pada IHK Jepang.
Inflasi inti masih negatif pada bulan kesepuluh. Indeks yang mengecualikan perubahan harga bahan makanan tersebut tersurvei -0,1% pada Oktober, deflasi ketiga dalam tiga bulan terakhir.
Penurunan harga energi masih menjadi faktor utama inflasi rendah di Jepang. Tanpa memperhitungkan perubahan harga energi, makanan jadi, dan bahan makanan, inflasi Jepang tercatat tumbuh 0,7%,
“Inflasi nonenergi tampaknya akan semakin stabil. Kelihatannya penurunan aktivitas industri belakangan ini telah menciptakan kelebihan stok, yang akan menekan harga dalam beberapa waktu ke depan,” kata Marcel Thieliant dari Capital Economics kepada Bloomberg.