Bisnis.com, JAKARTA-- Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan percepatan penyusunan rencana pengembangan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang.
Kepala BPIW Kementerian PUPR, Hermanto Dardak mengungkapkan, adanya disparitas Utara-Selatan Jawa dan kabupaten/kota perlu mendapat perhatian khusus.
"Saat ini pemerintah memang telah melakukan intervensi untuk menekan disparitas di Jawa Selatan-Utara dengan membangun konektivitas Lingkar Wilis," terangnya, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/11).
Ia menjelaskan, jalur Lingkar Wilis menghubungkan enam kabupaten di Jawa Timur yaitu Nganjuk, Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dan Madiun.
"Potensi di Lingkar Wilis ini akan mengangkat perekonomian masyarakat sekitar, terutama sektor pertanian dan agrowisata," jelasnya.
Saat ini, jelas Hermanto, hasil panen ikan di Prigi tidak bisa diangkut dengan kendaraan bermuatan penuh.
Hal tersebut terjadi karena masih adanya kendala oleh kondisi geometri jalan yang kurang memadai. Sehingga, muatan kendaraan mesti dikurangi,
Ia menilai, diperlukan sinergi agar Lingkar Wilis ini dapat lebih berkembang dan memacu terbukanya kesempatan kerja serta menambah kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, Rezeki Peranginangin, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW Kementerian PUPR mengatakan, dalam WPS Yogya-Prigi-Blitar-Malang terdapat kawasan pengembangan industri, kawasan strategis pariwisata, pengembangan infrastruktur sumber daya air (SDA) yang mendukung lumbung pangan serta keterpaduan terhadap kota-kota.
"Kebutuhan-kebutuhan untuk pengembangan WPS tersebut, seperti perencanaan, pemrograman serta penganggaran tengah diselesaikan,” terangnya.
Ia menyatakan, perencanaan pengembangan WPS untuk memastikan keterpaduan pembangunan infrastruktur dalam WPS, keterpaduan antara kawasan dalam WPS, keterpaduan pembangunan antar WPS dan keterpaduan pembangunan secara nasional.