Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah memulai pemetaan perkebunan sawit di wilayahnya guna mendorong gerakan produk sawit yang ramah lingkungan dan memegang sertifikat berkelanjutan.
Bupati Seruyan Sudarsono mengatakan pemkab setempat mencatat setidaknya di Seruyan terdapat perkebunan sawit skala besar di delapan kecamatan dari 10 kecamatan yang ada di wilayah itu, baik milik rakyat secara mandiri, mitra perusahaan, maupun perkebunan sistem plasma.
Luasan perkebunan secara umum diperkirakan mencapai 361.475 hektare sebagian di antaranya dikelola sejumlah perusahaan besar seperti Grup Wilmar, Sinar Mas, Grup Medco, Musi Rawas, juga Asam Jawa, dan lainnya.
"Untuk perusahaan terdiri dari 30 IUP [izin usaha perkebunan], kebun rakyat sendiri ada 15.006 hektare dan akan segera didata kembali untuk memperjelas pemetaan," ujarnya di sela-sela 13th Annual Roundtable Meeting RSPO di Kuala Lumpur, Kamis (19/11/2015).
Sudarsono mengatakan pemetaan perkebunan sudah diawali sejak Juni lalu dengan hasil sementara telah mendata 400 petani mencakup 800 hektare di empat desa yang berada di dua kecamatan.
"Dari pendataan akan dapat kejelasan perekebunan itu berada di titik yang pas atau tidak."
Pemkab Seruyan secara khusus di tahun depan menargetkan 5.000 hektare lahan perkebunan telah masuk dalam pendataan. Selanjutnya, pemda mendorong implementasi industri berkelanjutan yang ramah lingkungan setelah mengidentifikasi risiko rantai pasokan minyak sawit itu.
"Kalimanta Tengah dalam hal ini Kabupaten Seruyan merupakan daerah pertama di Indonesia yang berkomitmen mendukung rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan global," katanya.