Bisnis.com, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi menyatakan pembangunan apartemen di wilayah itu mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Kepala Dinas Tata Kota Bekasi, Koswara, mengatakan hingga saat ini ada 29 proyek apartemen telah dipasarkan para pengembang dengan total unit mencapai 50.135 unit. "Investor datang sendiri karena melihat potensi wilayah Bekasi," ujarnya di Bekasi, Rabu (18/11/2015).
Dia manyebut pengembang properti tergiur menggarap proyek di Bekasi karena wilayahnya sangat strategis bagi para pekerja commuter yang menjadi target pasar perusahaan pengembang.
Koswara mengimbuhkan, rencana pemerintah membangun sarana transportasi massal seperti kereta ringan dan tol Bekasi-Kampung Melayu turut membuat pengembang kepincut.
Dia menuturkan kebutuhan hunian di Bekasi menurut Koswara cukup tinggi karena laju pertumbuhan penduduk di Kota Bekasi mencapai 3,65%. Pertumbuhan ini juga didorong oleh arus urbanisasi yang per tahunnya diperkirakan mencapai 15%.
Berdasarkan sensus, pada 2012 jumlah penduduk Kota Bekasi mencapai 2,37 juta jiwayang tersebar di 12 kecamatan. Jumlah ini diperkirakan akan membengkak menjadi 3,98 juta jiwa pada 2020.
Koswara menyebut, laju pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan daya tampung lahan. Dia menuturkan, peruntukan lahan untuk kawasan perumahan kini tinggal tersisa 8% atau 1.781 hektare. Padahal, alokasi lahan untuk kawasan perumahan ditetapkan 9.540 hektare.
Oleh karena itu, Dinas Tata Kota Bekasi lebih memprioritaskan izin pembangunan hunian vertikal ketimbang tapak. "Kami buat klasifikasi, kawasan mana yang wajib vertikal, yang prioritas vertikal, dan mana yang masih bisa untuk landed," katanya.