Bisnis.com, TANGERANG—Pelaku usaha tani mengaku tak sedikit petani yang lebih percaya menggunakan benih hasil penangkaran kelompok tani daripada produk bersertifikasi dari pemerintah.
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa membenarkan tidak sedikit petani yang lebih memilih benih unggul hasil jaringan taninya.
Pasalnya, menurut dia, banyak jaringan tani yang betul-betul telaten memproduksi benih unggul. Benih yang dihasilkan kualitasnya tidak kalah bahkan lebih baik daripada produk yang disertifikasi.
“Di jaringan tani kami banyak, hampir separuh dari benih pemerintah tidak ditanam,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/11/2015).
Kementerian Pertanian menyatakan sampai dengan menjelang pengujung tahun anggaran 2015 penyaluran benih hanya dapat mencapai total 10%. Realisasi di lapangan bahkan cuma 5%.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring sempat menyatakan benih tanaman yang bersubsidi penyalurannya hanya mencapai 60.000 ton benih sepanjang tahun ini.
“Kalau benih bersubsidi itu bukan arangnya yang tidak ada, tapi perusahaan yang menyalurkan memang belum maksimal,” ujarnya.
Hasil mengaku program Kementan lainnya yaitu program benih gratis yang dapat meng-cover hingga 2,6 juta hektare lahan sawah dapat berjalan dengan lancar.
Ini dicapai berbekal skema kerja sama dengan penangkar lokal atau petani yang juga melakukan usaha perbenihan.