Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menggeliat, Investasi Asing di Industri Alas Kaki Capai US$67,3 Juta

Industri alas kaki terus menggeliat dan menarik investasi asing untuk memperluas pabrik bahkan membangun fasilitas produksi baru. Sepanjang semester I 2015, para pebisnis menanamkan modal di industri ini hingga US$67,3 juta atau sekitar Rp905 miliar.
Menteri Perindustrian Saleh Husin berbincang-bincang dengan salah satu karyawan ketika meninjau pabrik PT. Pou Yuen Indonesia di Cianjur, Jawa Barat, 27 Oktober 2015./Kemenperin
Menteri Perindustrian Saleh Husin berbincang-bincang dengan salah satu karyawan ketika meninjau pabrik PT. Pou Yuen Indonesia di Cianjur, Jawa Barat, 27 Oktober 2015./Kemenperin

Bisnis.com, CIANJUR - Industri alas kaki terus menggeliat dan menarik investasi asing untuk memperluas pabrik bahkan membangun fasilitas produksi baru. Sepanjang semester I 2015, para pebisnis menanamkan modal di industri ini hingga US$67,3 juta atau sekitar Rp905 miliar.

Capaian ini melanjutkan tren positif paling tidak selama 3 tahun terakhir. Investasi industri alas kaki dari 2011 hingga 2014 naik rata-rata 4,74%.

"Dari sisi produksi juga terus membaik, impor alas kaki semakin turun dan sebaliknya ekspor naik. Melihat ini saya yakin kita mampu berdikari, kita berdiri di atas sepatu buatan Indonesia sendiri," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin di hadapan ribuan karyawan dan direksi PT Pou Yuen Indonesia di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (27/10/2015) seperti dikutip dalam siaran persnya.

Menperin hadir untuk meresmikan pabrik milik perusahaan asal Taiwan yang memproduksi sepatu merek Nike. Turut hadir Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Sekda Kabupaten Cianjur, dan Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kemenperin Harjanto.

Peresmian juga disaksikan General Manager Pou Yuen Indonesia, Prince Tee, perwakilan Nike Asia Claire Wahl, perwakilan Nike Indonesia, Collette Hemmings.

Secara umum, total kinerja perdagangan industri alas kaki sampai dengan Juli 2015 dibandingkan periode tahun sebelumnya cukup memuaskan, yaitu surplus 10,5%.

Sepatu dan alas kaki produk Tanah Air dikapalkan kelima negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris dan Jepang.

Sampai Juli 2015, ekspor produk alas kaki telah mencapai US$2,6 miliar atau sekira Rp35,1 triliun dengan perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp13.500.

Sementara itu, nilai impornya dalam 2 tahun terakhir justru susut 6,07%. Secara kumulatif, nilai impor produk alas kaki mencapai US$254 juta sampai dengan Juli 2015.

"Industri alas kaki ini juga penyumbang lapangan kerja massal alias padat karya," terang Menperin. Total tenaga kerja yang diserap mencapai 700.000orang.

Saleh Husin juga mengajak masyarakat untuk membeli sepatu dalam negeri agar industri ini semakin kuat. Produsen juga didorong meningkatkan kualitas dan desain agar produknya diterima serta dapat dibanggakan oleh konsumen.

Menaker Hanif Dhakiri turut mendorong industri sepatu agar investasi terus mengalir dan lapangan kerja massal tercipta. "Daya saing industri harus tinggi agar memenangi persaingan dengan Vietnam yang merupakan juga pemain industri sepatu dunia," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper