Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akhirnya menjawab alasan penggunaan data inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dalam penghitungan kenaikan upah minimum yang diatur dalam PP No. 78/2015 tentang Pengupahan.
Menurut Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani RUmondang, inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dijadikan acuan untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh pekerja.
"Kalau yang digunakan inflasi dan pertumbuhan daerah justru akan terjadi ketimpangan. Dengan mengacu pada nasional ini akan mewujudkan keadilan bagi pekerja di seluruh Indonesia," katanya, Senin (26/10/2015).
Dalam PP No. 78/2015, penghitungan kenaikan upah minimum setiap tahun dilakukan dengan rumusan upah minimum tahun berjalan dikali dengan tingkat inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi.
Adapun data dan nilai kebutuhan hidup layak (KHL) sebagai salah satu komponen dasar dalam penghitungan upah minimum dilakukan setiap lima tahun sekali.
"Data untuk KHL selain dengan survei juga menggunakan data dari Badan Pusat Statistik," ujarnya.
RPP PENGUPAHAN: Data Ini yang Dipakai Pemerintah untuk Menghitung Kenaikan Upah Minimum
Pemerintah akhirnya menjawab alasan penggunaan data inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dalam penghitungan kenaikan upah minimum yang diatur dalam PP No. 78/2015 tentang Pengupahan.n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Bastanul Siregar
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

32 menit yang lalu
Major Investment Firm Snaps Up PTRO Shares Ahead of Price Surge
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

5 menit yang lalu
Maruarar Sebut Rusun KIT Batang Rugikan APBN, Mengapa?

14 menit yang lalu
Realisasi Anggaran Kementerian PKP Baru 3,3% dari Rp3,4 Triliun

29 menit yang lalu
Menekraf Ajak Danantara Investasi di Sektor Ekonomi Kreatif
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
