Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RISET PROPERTI: Okupansi Perkantoran di Kawasan Simatupang Hanya 60% Sampai 2017

Satu perusahaan konsultan properti menilai dalam situasi perekonomian yang belum stabil, bisnis perkantoran akan semakin menemui hambatan. Sebagai contoh, tingkat hunian atau okupansi kantor di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan hanya akan mencapai 60% dalam dua tahun ke depan.n

Bisnis.com, JAKARTA—Satu perusahaan konsultan properti menilai dalam situasi perekonomian yang belum stabil, bisnis perkantoran akan semakin menemui hambatan. Sebagai contoh, tingkat hunian atau okupansi kantor di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan hanya akan mencapai 60% dalam dua tahun ke depan.

CEO Leads Property Hendra Hartono mengatakan, dalam dua tahun ke depan suplai perkantoran di area Simatupang menjadi berkisar 1 juta m2. Namun, karena situasi perekonomian masih belum stabil, dia memproyeksikan pasar hanya mampu menyerap kurang dari 60% total pasokan.

Dia berpendapat, dalam persaingan yang cukup tinggi, produk yang mengedepankan kualitas akan lebih menjadi pilihan bagi calon konsumen.

Selain karena banyaknya suplai dan pelemahan pasar, bisnis perkantoran ataupun properti lainnya di Simatupang menemui hambatan dari akses jalan utama yang sempit.

“Sebagai kawasan pusat bisnis baru, jalan raya Simatupang hanya memiliki jalur lambat, sedangkan jalur cepatnya adalah tol. Lebar jalan ini masih jauh lebih kecil dibandingkan Sudirman,” tuturnya di Jakarta, Selasa (21/10/2015).

Area yang membelah kelurahan Cilandak ini terbilang strategis karena dekat dengan area pemukiman elit di Kemang serta dilewati akses jalan tol ke bandara internasional Soekarno-Hatta dan jalur mass rapid transportation (MRT).

Sementara itu, Cushman and Wakefield dalam risetnya menyampaikan, rata-rata harga sewa perkantoran di TB Simatupang sampai akhir semester I/2015 ialah Rp229.972 per m2 per bulan. Angka ini naik sekitar 21,9% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper