Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Produktivitas dan Daya Beli Bisa Hindari Pengaruh Krisis Global

Peningkatan daya beli dan produktivitasmasyarakat akan dapat menghindari Indonesia dari dampak krisis global di samping menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Konsumen memadati pusat perbelanjaan produk ritel/Bisnis
Konsumen memadati pusat perbelanjaan produk ritel/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Peningkatan daya beli dan produktivitas masyarakat akan dapat menghindari Indonesia dari dampak krisis global di samping menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Demikian disimpulkan dari seminar nasional bertema Mendalami Krisis Global dan Kebijakan Ekonomi Nasional yang dilaksanakan Nawacita Institute, Selasa (20/10/2015).

Turut menjadi pembicara pada acara itu profesor dari Cornel University Amerika Serikat , Iwan Jaya Azis yang juga pegajar Universitas Indonesia, dan Wihana Kirana Jaya, Dekan Fakultas Ekonomika dab Bisnis Universitas Gajah Mada.

Menurut Iwan, menjaga stabilitas ekonomi dengan menjaga kurs rupiah terhadap nilai tukar asing itu penting. Namun akibat hukum pasar yang berlaku pemerintah sulit untuk memastikan stabilitas nilai tukar karena adanya faktor eksternal.

Untuk itu, Iwan berpendapat hal yang perlu mendapat perhatian pemerintah saat ini adalah bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat, terutama masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.

"Pasalnya, 80% penduduk Indonesia merupakan kelas ekonomi menengah dan bawah," ujarnya.

Terkait produktivitas, Iwan menyebutkan bahwa produktivitas rata-rata penduduk Indonesia saat ini terus mengalami penurunan. Dalam kondisi demikian, ujarnya, ekonomi akan sulit untuk digerakkan sehingga produktivitas perlu dibangkitkan kembali.

Peningkatan produktivitas, ujarnya bisa dilakukan melalui insentif pendidikan, baik yang formal maupun yang non-formal. Produktivitas akan berpengaruh pada kemampuan daya beli masyarakat, ujarnya.

Sementara itu, Wihana mengatakan Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Salah satu kendala itu, ujarnya, adalah ego sektoral pada kelembagaan di antara lembaga pemerintah.

Untuk itu dia menjelaskan perlunya penataan kelembagaan sebagai strategi menghadapi krisis ekonomi global yang harus dilakukan secara menyeluruh.

"Penataan itu harus dilakukan pada lembaga yang berisfat formal maupun informasl," tuturnya.

Menurutnya, satu kebijakan yang diambil haruslah bersifat koordinatif dan koopratif tanpa ego sektoral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper