Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Kekeringan Berlanjut, Impor Beras Jadi Solusi Pemerintah

Pemerintah kembali memastikan akan mengambil langkah impor beras jika kekeringan yang merupakan dampak elnino terus terjadi hingga November mendatang.
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Beras/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah kembali memastikan akan mengambil langkah impor beras jika kekeringan yang merupakan dampak El Nino terus terjadi hingga November mendatang.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan impor merupakan salah satu opsi yang bakal diambil pemerintah manakala produksi padi tak bisa digenjot lagi karena kekeringan.

“[impor] jadi salah satu opsi kalau memang tidak bisa lagi dan El Nino berkepanjangan,” katanya di sela peringatan Hari Pangan Sedunia, Sabtu (17/10/2015).

Menurutnya, perkiraan pemerintah terhadap fenomena El Nino yang melewati Indonesia meleset karena kekeringan diprediksi bakal berlanjut sampai November 2015.

“Kami tidak memprediksi sampai November, kalau sampai November dan Desember pasti tidak mungkin lagi [tingkatkan produksi],” katanya.

Sebelumnya, kata wapres, pihaknya mengambil kebijakan yang berfokus untuk menggenjot produksi sawah namun kondisi tampaknya tidak membuat peningkatan produksi itu berjalan optimal.

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya siap mengimpor beras jika memang sesuai tugas yang diberikan pemerintah.

“Kalau diperintah beliau [Jusuf Kalla] pasti iya, kami siap mengimpor beras,” katanya kepada Bisnis di sela peringatan HPS di Palembang.

Menurut Djarot, sebetulnya kondisi stok di gudang Bulog masih aman dengan asumsi sampai akhir tahun.

Dia mengemukakan impor dapat dijalankan untuk keperluan menyambut tahun depan karena dampak El Nino.

Dampak El Nino berupa kekeringan memang telah melanda sejumlah daerah, termasuk di Sumsel yang mana tercatat 20.000 hektare sawah di provinsi itu telah gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Erwin Noor Wibowo mengatakan gagal panen atau puso tersebut memang paling banyak disebabkan karena sawah kering.

“Penyebab utamanya karena kekeringan di samping  ada juga yang puso akibat hama tikus,” katanya beberapa waktu lalu.

Menurut Erwin gagal panen pada tahun ini cukup luas dibanding tahun lalu sebagai dampak El Nino yang melewati Sumatra Selatan.

Meski gagal panen akibat kekeringan ini cukup luas, namun pemprov tetap meyakini bahwa tidak akan mengganggu target produksi padi pada tahun ini.

Dia mengatakan hingga saat ini produksi padi masih diproyeksi meningkat jika dibandingkan tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper