Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AMTI: Kenaikan Cukai Rokok Dikhawatirkan Tekan Petani Cengkeh

Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) mendesak pemerintah untuk merevisi target cukai rokok tahun depan karena dikhawatirkan memukul sektor industri pendukung rokok di Indonesia
Petani memperlihatkan cengkeh yang siap dijual di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (31/7). /Antara
Petani memperlihatkan cengkeh yang siap dijual di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (31/7). /Antara

Bisnis.com, MANADO - Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) mendesak pemerintah untuk merevisi target cukai rokok tahun depan karena dikhawatirkan memukul sektor industri pendukung rokok di Indonesia.

Padahal, pada tahun ini, industri riil, termasuk industri rokok tengah ditempa oleh kondisi perlambatan ekonomi, dan musim kemarau berkepanjangan yang berpotensi memangkas produksi bahan baku pembuatan rokok, misalnya cengkeh dan tembakau.

“Secara umum, daya beli saat ini sedang turun. Kalau pemerintah memaksa menaikkan cukai rokok hingga 23%, maka itu sama saja membunuh petani-petani kecil yang selama ini bergantung terhadap industri ini,” kata Ketua Umum AMTI Budidoyo di sela acara Gebyar Panen Cengkeh di Minahasa, Kamis (15/10/2015).

Mengutip Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015, pemerintah mengusulkan kenaikan penerimaan cukai hasil tembakau menjadi Rp148,85 triliun. Usulan tersebut setara 95,72% dari total target penerimaan cukai tahun depan sebesar Rp155,5 triliun.

Pada tahun ini, target cukai mencapai 139,1 triliun. Realisasi penerimaan cukai sampai 6 Oktober 2015 baru mencapai Rp89,9 triliun dari yang seharusnya Rp111,6 triliun.

Rinciannya cukai hasil tembakau Rp86,5 triliun, ethil alkohol Rp111,9 miliar, minuman mengandung etil alkohol Rp3,1 triliun, dan pendapatan cukai lainnya Rp96 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper