Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Normalisasi Ciliwung: Kapasitas Tampung Diperbesar

Normalisasi bertujuan meningkatkan kapasitas tampung alir Kali Ciliwung dari 200 meter kubik/detik menjadi 570 meter kubik/detik dan ditargetkan selesai pada Desember 2016.
Petugas memeriksa mata bor pengerjaan sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur di arriving shaft (titik pertemuan) Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta, Senin (12/10/2015). /Antara-Akbar Nugroho Gumay
Petugas memeriksa mata bor pengerjaan sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur di arriving shaft (titik pertemuan) Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta, Senin (12/10/2015). /Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA—Pengerjaan proyek normalisasi Kali Ciliwung yang dimulai pada 2013 dan  menggunakan dana APBN senilai Rp1,18 triliun telah mencapai 36,07% untuk total empat paket pekerjaan.

Normalisasi bertujuan meningkatkan kapasitas tampung alir Kali Ciliwung dari 200 meter kubik/detik menjadi 570 meter kubik/detik dan ditargetkan selesai pada Desember 2016.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono menyatakan, pemerintah masih terus melakukan upaya normalisasi secara bertahap. Selain mengembalikan kondisi lebar kali Ciliwung menjadi 50 meter, pihaknya juga menambahkan kapasitas pintu air Manggarai dan Karet untuk menampung debit air.

“Kalau nanti jadi, digabung dengan sudetan yang tahun depan bisa selesai, akan mengurangi dampak banjir yang sangat besar di Jakarta. Mudah-mudahan 2018 kalau normalisasi selesai, sodetan selesai, banjir akan reda,” ujarnya saat meninjau lokasi normalisasi kali Ciliwung di Kampung Pulo, Senin (12/10/2015).

Dia mengungkapkan, banjir tahunan yang melanda Kampung Pulo diakibatkan debit air Kali Ciliwung yang mencapai 570 meter kubik/detik tidak tertampung oleh kapasitas pintu air yang kecil, sehingga meluap dan menyebabkan banjir di kawasan sekitar Kali Ciliwung.

Dengan adanya upaya normalisasi bantaran kali  sekaligus Sodetan Ciliwung yang akan mengalirkan debit air sebanyak 60 meter kubik per detik,  Basoeki meyakini kapasitas sungai akan cukup untuk menampung debit air saat musim hujan.

“Kalau dulu air terhambat sehingga  ada backwater sampai banjir di sini. Backwater itu [terjadi] karena kapasitas pintunya kecil , debitnya besar, tidak tahan kan. Kalau sekarang, dengan [kapasitas pintu air] 504 meter kubik per detik sedangkan [debit air]  yang mau lewat 470, itu sudah bisa lancar,” terangnya.

Menurutnya, normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 km ini terbagi menjadi empat paket, yaitu paket I sepanjang 4,49 km dari Pintu Manggarai sampai Jembatan Kampung Melayu, paket kedua sepanjang 6,61 km dari Jembatan Kampung Melayu sampai Jembatan Kalibata.

Adapun paket ketiga membentang 6,49 km dari Jembatan Kalibata sampai Jembatan Condet, sementara paket keempat sepanjang 6,18 km terdapat dari Jembatan Tol JORR TB Simatupang.

Namun, hingga kini proses pembebasan lahan masih menjadi kendala.

Dari total 99 hektare lahan yang dibutuhkan, baru 1.300 meter persegi yang berhasil dibebaskan.

Lahan tersebut berada di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper