Bisnis.com, JAKARTA - - Pemerintah Indonesia dan Malaysia melangsungkan pertemuan terkait upaya bersama memajukan industri sawit kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, hadir Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Bappenas Sofyan Djalil, Deputi Menko Perekonomian Bidang Pangan dan Agribisnis Musdalifah, Menteri Pertanian dan Industri Malaysia Datuk Amar DR Ibrahim, dan perwakilan pelaku industri sawit kedua negara.
Secara garis besar, Indonesia dan Malaysia berniat memajukan industri sawit kedua negara, mengingat sawit merupakan komoditas strategis yang menyangkut hajat hidup banyak petani. Berikut kesepakatan yang telah disusun kedua negara.
Pertama, Indonesia dan Malaysia menginisiasi Dewan Negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) sebagai lembaga utama yang akan mengemban tugas pengembangan industri sawit kedua negara.
Kedua, Indonesia dan Malaysia akan melakukan harmonisasi standar sawit keberlanjutan sawit kedua negara. Seperti diketahui, Indonesia memiliki standar ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil), sedangkan Malaysia memiliki MSPO (Malaysia Sustainable Palm Oil)."Nanti keduanya akan diharmonisasi sehingga menghasilkan satu standar yang sama," kata Menko Kemaritiman Rizal Ramli.
Ketiga, Indonesia dan Malaysia bersepakat untuk terus mempromosikan sistem industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Keempat, Indonesia dan Malaysia akan meningkatkan kerjasama di bidang riset dan pengembangan pada industri kelapa sawit.