Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPI Minta INSA Jangan Terpecah

Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) mengharapkan INSA (Indonesian National Shipowners Association) tidak terpecah belah dan tidak dipolitisir. Namun harus tetap menunjukkan sebagai organisasi yang profesional, mengingat masih banyak masalah yang harus dihadapi.

Bisnis.com, JAKARTA: Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) mengharapkan INSA (Indonesian National Shipowners’ Association) tidak terpecah belah dan tidak dipolitisir. Namun harus tetap menunjukkan sebagai organisasi yang profesional, mengingat masih banyak masalah yang harus dihadapi.

“Belum selesainya azas cabotase dan belum diratifikasinya Konvensi ILO (International Labour Organization) tentang Pekerja Maritim atau MLC (Maritime Labour Convention) oleh pemerintah, merupakan tantagan yang harus diselesaikan oleh INSA,” kata Hanafi Rustandi, Presiden Eksekutif KPI melalui keterangan tertulisnya,hari ini, Senin (28/9).

Hanafi mengingatkan, kalau pemerintah menolak meratifikasi MLC, kapal-kapal nasional berukuran besar akan meregistrasikan kapalnya di negara yang sudah meratifikasi MLC, misalnya Singapura.

Pasalnya,kata dia,tidak meregistrasi kapal sesuai MLC, kapal tidak bisa berlayar ke luar negeri dan itu jelas merugikan pengusaha pelayaran nasional.

Jika ini terjadi, negara RI dan pengusaha nasional akan dirugikan. Untuk itu, seluruh anggota INSA perlu bersatu guna mendesak pemerintah segera meratifikasi konvensi internasional yang sudah diberlakukan di seluruh dunia.

“Karena itu, INSA harus menjadi organisasi yang profesional, jangan dipolitisir untuk kepentingan tertentu,”paparnya.

Penegasannya itu terkait terjadinya perpecahan di tubuh INSA, menyusul dimuatnya iklan di Harian Kompas pada 21 September 2015.

Iklan yang di atasnya terdapat logo INSA itu mengucapkan selamat dan sukses atas terpilihnya Johnson W.Sutjipto sebagai Ketua Umum INSA 2015-2019, dan di bawahnya terdapat sejumlah perusahaan pendukung.

Hanafi menilai iklan tersebut sebagai rekayasa untuk meyakinkan publik, karena sejak terjadi dead lock pada RUA (Rapat Umum Anggota) INSA ke-16 untuk memilih ketua umum INSA baru pada Agutus yang lalu, hingga sekarang belum ada RUA lanjutan untuk memilih ketua umum INSA yang definitif.

Keyakinannya itu diperkuat dengan adanya surat dari INSA tertanggal 18 September 2015 yang menyebutkan bahwa Carmelita Hartoto sebagai Ketua Umum INSA periode 2011-2015 masih menjalankan tugas dan fungsi organisasi di kantor Sekretariat DPP INSA, Jl Tanah Abang III No.10, Jakarta Pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper