Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Rapat 10 Menteri, Aturan Investasi Harus Dibuat Efisien

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden menyoroti banyaknya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja akibat perlambatan roda ekonomi.
Pramono Anung Wibowo /YAY
Pramono Anung Wibowo /YAY

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengundang para menteri ekonomi di Istana membahas tentang kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden menyoroti banyaknya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja akibat perlambatan roda ekonomi.

Pemerintah perlu menarik investasi agar lapangan kerja tetapi masih banyak aturan perundang-undangan yang menghambat.

"Bahwa Presiden memberikan arahan kepada semua menteri yang hadir tadi untuk mengurangi memotong dan tentunya membuat efisien aturan bagi siapapun yang ingin investasi di Indonesia," katanya Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/9/2015).

Pemangkasan aturan atau deregulasi bagi investor ini dikemas dalam bentuk paket kebijakan jilid dua yang rencananya akan diumumkan besok Selasa (29/9/2015) oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution bersama dengan menteri terkait.

Presiden berharap dengan banyaknya investasi akan membuka lapangan kerja ditengah maraknya pemutusan hubungan kerja akibat perlambatan ekonomi.

"Presiden mencatat bahwa perusahaan sekarang ini berkaitan dengan isu tenaga kerja maka harus dirubah paradigmanya ketika menghadapi seperti ini kita bukan kemudian melakukan PHK tetapi membuka peluang lapangan kerja," ujar Pramono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper