Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: Investor Inggris Komitmen Bangun PLTS 200 MW

Realisasi dari komitmen investor asal Inggris untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 200 MW akan dijadikan pilot project investasi enegi terbarukan dari Eropa ke Indonesia.
PLTS Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara berkapasitas 600 kiloWattpeak (kWp), merupakan PLTS terbesar di Indonesia saat ini. Dibangun di atas lahan seluas 3 hektar, pembangkit listrik tenaga surya tersebut telah resmi beroperasi sejak 13 Mei 2012 dan masih berfungsi dengan baik hingga hari ini. /Bisnis.com
PLTS Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara berkapasitas 600 kiloWattpeak (kWp), merupakan PLTS terbesar di Indonesia saat ini. Dibangun di atas lahan seluas 3 hektar, pembangkit listrik tenaga surya tersebut telah resmi beroperasi sejak 13 Mei 2012 dan masih berfungsi dengan baik hingga hari ini. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi dari komitmen investor asal Inggris untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 200 MW akan dijadikan pilot project investasi enegi terbarukan dari Eropa ke Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pihaknya akan mendukung serta memfasilitasi dalam pengurusan izin maupun realisasi di daerah terkait investasi sektor kelistrikan dengan nilai US$250 juta itu.

“Minat tersebut cukup serius karena pihak investor sudah berkunjung ke Indonesia dan melakukan berbagai pertemuan dengan Kementerian dan Lembaga terkait untuk menjajaki rencana investasinya,” ujarnya, Senin (14/9/2015).

BKPM melalui kantor perwakilannya di London telah memfasilitasi pihak investor untuk bertemu dengan PLN, Kementerian ESDM, maupun pihak swasta Indonesia yang potensial sebagai mitra, untuk mendiskusikan peluang investasi PLTS ini.

Peluang yang dilihat masih berada di level penggunaan PLTS, baik untuk aplikasi di atas tanah (ground-mounted solar PV) atau dipasang di atap (rooftop solar PV). Para investor itu, lanjut dia, juga tengah menentukan area potensial untuk pembangunan, seperti Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini berujar pemerintah juga telah melakukan penyederhaan perizinan untuk menarik investasi sektor kelistrikan dari 49 izin dalam waktu 923 hari menjadi 25 izin dalam waktu 256 hari.

Selain itu, ada juga fasilitas tax allowance untuk investasi di sektor kelistrikan dengan kepastian syarat dan waktu pemrosesan permohonan maksimal 28 hari kerja melalui PTSP Pusat.

Menilik data BKPM, sepanjang semester I/2015 terdapat 226 proyek listrik yang sedang melakukan konstruksi dengan nilai investasi Rp18,4 triliun. Dari keseluruhan nilai investasi sektor kelistrikan tersebut, 10% di antaranya direalisasikan pada 14 proyek energi baru dan terbarukan, yaitu pembangkit listrik tenaga air, mikrohidro, panas bumi, dan biomassa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper