Bisnis.com, BANDUNG—PT Hero Supermarket Tbk. berupaya memperpendek mata rantai distribusi komoditas pertanian yang disuplai ke gerai atau tokonya melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dan kelompok tani.
Hero Group tengah menjalankan pilot project rantai pasok secara langsung dari petani ke gerainya dengan Kelompok Tani Katata Kabupaten Bandung di bawah supervisi Universitas Padjadjaran, di mana konsepnya siap diaplikasikan ke daerah lain.
Direktur Rantai Pasok dan Logistik PT Hero Group Heru Pribadi mengatakan upaya memperpendek rantai pasok yang biasanya melalui banyak perpindahan tangan dan melibatkan supplier itu diyakini dapat mengefisiensikan biaya.
“Sangat besar sekali cost untuk distribusi ini, bisa sampai 20% [dari total biaya], tergantung daerahnya. Makanya kami ingin pengembangan klaster karena kami ingin improve 2%-3% efisiensinya,” katanya saat ditemui di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Kab.Sumedang, Rabu (9/9/2015).
Dia menyatakan pihaknya berkepentingan untuk mendapatkan produk pertanian yang segar tanpa melalui banyak pihak yang berisiko terhadap penurunan kualitas, sehingga Hero Group pun tidak ragu untuk mengembangkan kerja sama serupa di daerah lain.
“Kerja sama dengan Katata adalah pilot project kami. Katata dibantu Fakultas Pertanian Unpad untuk mengedukasi petani, pengolahan lahan, pengolahan bibit, dan segala macam. Silakan Katata berkembang. Kami garansi penyerapan [hasil pertanian]-nya,” tuturnya.
Heru menyatatakan pihaknya terus berupaya membuka peluang kerja sama dengan klaster pertanian hasil kolaborasi perguruan tinggi lain yang memiliki model kerja sama seperti Unpad dan Katata.
Kami juga menghubungi universitas lain, mencari tahu apakah ada developing petaninya, kami siap menampung hasil pertaniannya. Kami mendekati USU [Universitas Sumatera Utara], IPB [Institut Pertanian Bogor], dan UGM [Universitas Gajah Mada],” ujarnya.
Hero Group, sambung Heru, akan memastikan pasokan yang sustainable atau berkelanjutan dengan kualitas yang tetap terjaga. Apalagi pasokan komoditas pertanian, khususnya sayuran di gerainya pada tahun ini meningkat sebesar 17%. []