Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DARMIN NASUTION: Paket Kebijakan Akan Terdiri Atas 4 Blok

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan paket kebijakan yang akan dirilis pemerintah nantinya terdiri atas empat blok paket. Walau belum menjelaskan secara detil, dia menuturkan empat blok tersebut sebagai berikut:
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. /Antara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan paket kebijakan yang akan dirilis pemerintah nantinya terdiri atas empat blok paket. Walau belum menjelaskan secara detil, dia menuturkan empat blok tersebut sebagai berikut:

Pertama, terkait fiskal dan keuangan. Darmin berujar adasekitar enam hingga tujuh poin yang ada di blok paket ini, beberapa diantaranya yakni terkait kepemilikan apartemen bagi warga negara asing dan pengaturan debt equity ratio pinjaman luar negeri bagi swasta.

“Kalau modalnya kecil jangan pinjamnya banyak dong, jadi susah. Kita semuanya juga ikut susah,” ujarnya ketika ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (2/9/2015).

Selain itu, pemakaian dana desa akan dibatasi agar penggunaannya tidak menyebar. Agar focus dan sejalan dengan pembangunan nasional, mantan Dirjen Pajak ini mengatakan penggunaanya akan dibatasi sekitar tiga kegiatan seperi irigasi pedesaan, jalan, dan jembatan pedesaan.

Langkah ini, sambungnya, akan menjadi bantuan untuk meningkatkan penghasilan juga di daerah-daerah karena akan ada lapangan kerja baru.

Kedua, deregulasi besar-besaran yang menyangkut investasi sektor industri dan perdagangan. Dia berujar akan ada tinjuan dan kajian ulang terhadap sekitar 160 peraturan yang saling berkaitan. Aturan-aturan tersebut, sambungnya, akan disederhanakan sebagai salah satu upaya untuk menarik investasi.

Ketiga, insentif percepatan pembangunan smelter.

Keempat, terkait pangan. Salah satu kebijakan yang akan diambil yakni penyaluran raskin ke-13 dan ke-14. Menurutnya, langkah ini diambil karena adanya imbas dari kekeringan yang berkepanjangan sehingga perlu ada suplai dari pemerintah.

“Katanya raskin mau diubah namanya menjadi beras untuk sejahtera kayaknya. Ya bulanannya sama seperti bulan lain cuma tambahannya ada dua bulan dalam setahun ini tambahannya. Satu kali September, satu kali November atau Desember pada puncak pacekliknya datang,” jelasnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengungkapkan nantinya paket kebijakan akan diumumkan secara bertahap. Pemerintah, lanjutnya, sudah memilah beberapa paket kebijakan yang akan diprioritaskan. Paket terkait deregulasi beberapa aturan, sambung dia, akan dikejar penyelesainnya dalam minggu ini.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper