Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Evaluasi Bebas Visa: Kunjungan Turis China Melonjak 60%

Strategi penerapan bebas visa yang baru-baru ini diberlakukan Indonesia bagi 30 negara, diklaim cukup ampuh untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Warga Tionghoa naik perahu motor usai sembahyang laut dalam festival Peh Cun, di Tanjungpinang, Kepri, Minggu (21/6/2015)./Antara-Yuli Seperi
Warga Tionghoa naik perahu motor usai sembahyang laut dalam festival Peh Cun, di Tanjungpinang, Kepri, Minggu (21/6/2015)./Antara-Yuli Seperi

Bisnis.com, JAKARTA – Strategi bebas visa  yang baru-baru ini diterapkan bagi 30 negara itu diklaim cukup ampuh untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan pertumbuhan jumlah wisman yang paling signifikan adalah dari China. Biasanya pertumbuhan wisman dari negara tersebut berkisar 18%-20%, namun setelah penerapan bebas visa menjadi 60% pada Agustus 2015 ini.

“Yang paling tinggi dari semua negara yang diberlakukan visa free yakni China, dengan pertumbuhan 60%,” kata dia di Jakarta, baru-baru ini.

Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata, jumlah wisman asal Tiongkok selama bulan Juli berjumlah 117.139 sehingga total Januari – Juli sebesar 658.690.  

Arief menuturkan evaluasi sementara yang dilakukan Kementerian, penerapan visa free pada 30 negara sejak 10 Juni hingga 9 Agustus berhasil mengkerek pertumbuhan wisman hingga 15%.

“Kami evaluasi penerapan bebas visa, implementasinya sejauh ini sangat positif yakni sekitar empat kali lipat dari pertumbuhan jumlah wisman Indonesia secara keseluruhan yang hanya 4%,” tambahnya.

Melihat dampak positif tersebut, dia akan kembali mengajukan 30 negara yang potensial agar diberikan fasilitas bebas visa demi menggenjot jumlah wisman yang ditargetkan bisa mencapai 20 juta pada 2019. Adapun, total kunjungan wisman pada Januari-Juli mencapai 5,4 juta.

Saat ini pihaknya sedang menggodok daftar negara-negara  tersebut bersama kementerian terkait. Penerapan bebas visa tahap berikutnya ditargetkan bisa dilakukan mulai Januari 2016.

                                                                              


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper