Bisnis.com, JAKARTA – Strategi bebas visa yang baru-baru ini diterapkan bagi 30 negara itu diklaim cukup ampuh untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan pertumbuhan jumlah wisman yang paling signifikan adalah dari China. Biasanya pertumbuhan wisman dari negara tersebut berkisar 18%-20%, namun setelah penerapan bebas visa menjadi 60% pada Agustus 2015 ini.
“Yang paling tinggi dari semua negara yang diberlakukan visa free yakni China, dengan pertumbuhan 60%,” kata dia di Jakarta, baru-baru ini.
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata, jumlah wisman asal Tiongkok selama bulan Juli berjumlah 117.139 sehingga total Januari – Juli sebesar 658.690.
Arief menuturkan evaluasi sementara yang dilakukan Kementerian, penerapan visa free pada 30 negara sejak 10 Juni hingga 9 Agustus berhasil mengkerek pertumbuhan wisman hingga 15%.
“Kami evaluasi penerapan bebas visa, implementasinya sejauh ini sangat positif yakni sekitar empat kali lipat dari pertumbuhan jumlah wisman Indonesia secara keseluruhan yang hanya 4%,” tambahnya.
Melihat dampak positif tersebut, dia akan kembali mengajukan 30 negara yang potensial agar diberikan fasilitas bebas visa demi menggenjot jumlah wisman yang ditargetkan bisa mencapai 20 juta pada 2019. Adapun, total kunjungan wisman pada Januari-Juli mencapai 5,4 juta.
Saat ini pihaknya sedang menggodok daftar negara-negara tersebut bersama kementerian terkait. Penerapan bebas visa tahap berikutnya ditargetkan bisa dilakukan mulai Januari 2016.