Bisnis.com, JAKARTA—Fenomena perangkap kelas menengah atau middle income trap di Indonesia dinilai tak akan hilang jika gejolak politik masih terjadi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Ekonom Senior Emil Salim mengatakan sejumlah faktor yang bisa menghambat Indonesia keluar dari jeratan kelas menengah antara lain revolusi, pergantian pemimpin, ancaman keamanan, dan bencana.
Pemerintah bisa saja mengubah Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju jika mampu menciptakan gebrakan yang tak biasa dalam mendorong kapasitas ekonomi.
Emil meyakini hal itu tak mustahil mengamati pembangunan ekonomi yang terjadi di sejumlah negara berkembang seperti Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura.
“Kalau Korea Selatan bisa, kita pun punya kemampuan. Soalnya harus kerja keras, jangan cekcok, jangan politik macam-macam, kerja!” tegasnya usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (1/9/2015).
Salah satu strategi keluar dari middle income trap ialah dengan meningkatkan produktivitas melalui pembangunan kapasitas, peningkatan pendidikan, teknologi, dan kreativitas, serta penambahan waktu kerja.
Kunjungan Emil ke Kantor Wapres bertujuan memberi masukan kepada Wapres JK mengenai pembangunan ekonomi berkelanjutan. Seperti diketahui, JK akan mewakili Indonesia dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York pada akhir September 2015.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan membawa sejumlah isu dalam sidang umum, antara lain peran PBB selama 70 tahun berdiri, serta hasil konferensi penjaga perdamaian yang dilaksanakan sebelum sidang umum.