Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPPU Sebut Dua Produsen Sepeda Motor Lakukan Praktik Kartel

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga ada permainan kartel dalam importasi dua merek sepeda motor terbesar di Indonesia yanga melibatkan sindikat mafia perdagangan.

Bisnis.com, JAKARTA--Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga ada permainan kartel dalam importasi dua merek sepeda motor terbesar di Indonesia yanga melibatkan sindikat mafia perdagangan.

Hal itu diungkapkan Ketua KPPU Muhammad Syarkawi Rauf dalam diskusi Forum Legislasi dengan tema Menghukum Kartel Melalui Revisi UU Persaingan Usaha Tidak Sehat di Gedung DPR, Selasa (1/9/2015). Selain Syarkawi turut menjadi nara sumber pada acara diskusi itu Anggota Komisi VI DPR Eka Sastra.

Menurutnya, pihak KPPU terus mempelajari dugaan tersebut mengingat paraktik itu sangat merugikan pihak konsumen di Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar untuk produk sepeda motor di dunia.

“Dua produsen terbesar di Indonesia diduga melakukan praktik kartel. Akibatnya Harga sepeda motor di sini lebih tinggi dari di Thailand dan Vietnam,” ujarnya.

Hanya saja mengingat kasus itu sudah masuk ke proses hukum maka dirinya tidak bersedia menyebutkan produsen sepeda motor tersebut. Dia juga menduga praktik kartel itu melibatkan pihak Jepang sebagai produsen sepeda motor terbesar di dunia.

Dia menilai maraknya praktik kartel tidak terlepas dari masih lemahnya penegakkan hukum serta sanksi hukum yang ringat sehingga membuat pelaku kartel tidak kapok.

Dia menyebutkan bahwa di Jepang praktik kartel dianggap perbuatan kriminal sehingga bisa dijatuhi hukuman akibat tindak pidana.

Berkolaborasi dengan Jepang, minta tolong kppu jepang memeriksa. Itu kalau mereka mau. Perluas definisi pelaku saha sehingga bisa menjangkau luar negeri. Ubah definisinya.

Aggota Komisi VI DPR Eka Sastra  mengatakan amendemen atas UU Persaingan Usaha merupakan prioritas Komisi VI DPR saat ini. Dengan demikian pihaknya akan mengawal agenda pembersihan atas praktik kartel ini melalui revisi atas produk legislasi itu.

“Salah satu persoalan di jantung perekonomian kita adalah persoalan kartel,” ujarnya. Dia juga mengakui praktik kartel tidak saja terjadi pada sepeda motor, namun  juga terutama pada bahan pangan seperti garam dan beras.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper