Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Pekanbaru Libatkan Mahasiswa Cek Kesehatan Sapi Kurban

Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pertanian dan Peternakan melibatkan mahasiswa untuk mengecek kesehatan sapi kurban yang dijual.
Peternak menjual sapi di Pasar Hewan Tumpang, Malang, Jawa Timur, Jumat (22/5/2015)./Antara-Ari Bowo Sucipto
Peternak menjual sapi di Pasar Hewan Tumpang, Malang, Jawa Timur, Jumat (22/5/2015)./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pertanian dan Peternakan melibatkan mahasiswa untuk mengecek kesehatan sapi kurban yang dijual.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru El Sabrina mengatakan pengecekan kesehatan perlu dilakukan agar masyarakat juga tidak terkena penyakit. Mahasiswa dilibatkan karena tenaga medis ternak masih minim di Pekanbaru.

"Kita akan dibantu mahasiswa dari universitas untuk mengecek kesehatan sapi kurban yang akan dijual di Pekanbaru. Pengecekan perlu dilakukan. Karena umumnya panitia kurban membeli sapi tidak mengetahui sapi yang terkena gejala penyakit dan membahakan untuk dikonsumsi," katanya, Kamis (27/8/2015).

Jika ditemukan sapi yang tidak layak, Pemkot terpaksa melarang pedagang tersebut berjualan. Namun, Pemkot juga bisa memberikan pengobatan kepada sapi untuk dijual kembali.

Pemkot mewaspadai adanya sapi kurban yang mengidap penyakit mulut dan kuku. Penyakit sapi tersebut rentan menyerang sapi impor.

Adapun Pekanbaru membutuhkan 4.200 ekor sapi kurban yang didatangkan dari daerah lain.Hingga saat ini, pasokan sapi kurban di Pekanbaru masih 1.800 ekor dari kuota 6000 ekor.

“Pekanbaru hanya mampu menyediakan 30% dari kuota sapi kurban. Karena Pekanbaru bukan daerah peternak. Hal itu membuat kami harus mencari sapi kurban dari daerah lain. Namun, sapi kurban dikhawatirkan rentan terkena penyakit,” kata El Sabrina.  

Selain itu, Pemkot juga meminta kepada penjual sapi mempunyai surat jalan asal sapi tersebut. Surat jalan yang dimaksud surat yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanain dan Peternakan setempat tempat pedagang tersebut membeli sapi kurban.

“Kalau pedagang membeli sapi di Sumatra Selatan, berarti dia harus punya Surat Jalan yang dikeluarkan pemerintah setempat. Tujuannya agar kami mudah mendata dan melakukan pengecekan ulang,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper