Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepada Jokowi, Sukanto Tanoto Bilang Kini Saatnya Investasi

Taipan pemilik Raja Garuda Emas (RGE) Group Sukanto Tanoto mengatakan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk investasi. Masyarakat Indonesia harus bersatu dan jangan panik.
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto

Bisnis.com, JAKARTA - Taipan pemilik Raja Garuda Emas (RGE) Group Sukanto Tanoto mengatakan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk investasi. Masyarakat Indonesia harus bersatu dan jangan panik.

"Saya mengatakan hal itu di depan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri serta pengusaha lain di Istana Bogor. Pak Presiden meminta pendapat saya tentang solusi terhadap ekonomi saat ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (25 Agustus 2015).

Seperti diketahui dalam dua hari ini Presiden mengundang para pengusaha dan pelaku bisnis untuk diminta pendapatnya dalam menghadapi masalah ekonomi nasional.

Menurut Sukanto,  yang terpenting dalam kondisi saat ini adalah harus bersikap tenang.

Ia meminta kepada masyarakat agar memberi waktu kepada pemerintah untuk bekerja. "All things get done kan memang butuh waktu. Apa lagi di bursa saham. Misalnya, 2 bulan lagi naik. Maka kalau sekarang turun, ini waktu investasi."

Dalam perbincangan dengan Bisnis.com sebelumnya di Pangkalan  Kerinci, Riau, (Sabtu, 15 Agustus 2015), Sukanto masih optimistis dengan kondisi saat ini. Ini buktinya, katanya, APRIL Group baru saja merealiasikan investasi Rp4 triliun untuk bangun pabrik kertas baru pada semester pertama. Selama ini, ia melakukan investasi saat krisis lebih banyak.  "Kami juga investasi di kebun, buat biogas plant. Barang buangan itu kami buat gas dan dibuat jadi listrik dengan kapasitas 2 MW sampai 3 MW dan dijual ke kampung sekitar. Sama seperti program listrik masuk desa."

Ia berpesan kepada dunia usaha agar justru memanfaatkan peluang. "Ini negara besar dan tentu saja potensi masih besar. China sekarang US$10triliun. Kalau dilihat di Asean, Indonesia kan paling besar US$880 miliar. Penduduk kita seperlimanya China. Dia punya penduduk 1,3 miliar, sedangkan Indonesia 240 juta lebih penduduknya."

Kondisi Indonesia masih US$880 miliar. Kalau bisa, kita melalui kondisi apa yang China alami dalam 20-30 tahun ini maka Indonesia bakal mencapai US$2,5 triliun. "Itu tiga kali dari sekarang. Kita bisa mencapai itu, apa kurang kita?  Resources ada, penduduk banyak yang berusia muda. Marketnya ada."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lahyanto Nadie
Editor : Lahyanto Nadie
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper