Bisnis.com, JAKARTA--Menko Kemaritiman meminta Kementerian Perhubungan membangun fasilitas bandara di sekitar kawasan wisata yang menjadi fokus pemerintah, menyusul rencana pemerintah mendatangkan 20 juta turis mancanegara pada 2019 mendatang.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan pemerintah berencana memilih 5-7 destinasi wisata terbaik di Indonesia untuk dikembangkan secara lebih masif, dengan dukungan infrastruktur yang memadai, seperti ketersediaan listrik, air, sanitasi, transportasi, promosi dan lain sebagainya.
"Saya minta ke Kementerian Perhubungan untuk mengkaji pembangunan bandara di tempat-tempat wisata kita, misalnya Danau Toba. Saya yakin akan lebih banyak turis dari Tiongkok dan Kuala Lumpur yang berdatangan," katanya usai rakor, Selasa (18/8/2015).
Dalam rakor pertamanya ini, Rizal mengaku memprioritaskan terlebih dahulu pengembangan sektor pariwisata. Hal itu dikarenakan antara lain, pertama, sektor pariwisata lebih mudah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dibandingkan dengan sektor usaha lainnya.
Kedua, adanya keterkaitan yang kuat dengan ekonomi kerakyatan, terutama ekonomi kreatif.
Ketiga, adanya nilai tambah yang dihasilkan untuk sektor usaha lainnya, misalnya bisnis penerbangan.
Keempat, besarnya potensi sumbangan devisa untuk negara.
"Banyak negara yang pariwisatanya menyumbang devisa sangat besar, misalnya Thailand sebesar $42 miliar, Malaysia $21 juta. Sementara kita, yang destinasi wisatanya lebih banyak, baru $10 juta dengan 10 juta turis," ujarnya.
Rizal meyakini pembangunan bandara di sekitar kawasan wisata dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan.
Dia optimistis target pemerintah mendatangkan 20 juta turis mancanegara pada 2019 bisa terealisasi.
Sementara itu, Plt Sekjen Kemenhub Sugihardjo mengatakan atas rencana pembangunan bandara di kawasan wisata tersebut akan terlebih dahulu dilakukan kajian oleh Kemenhub.
Meski demikian, secara prinsip, Kemenhub akan mendukung sektor pariwisata.
"Memang bandara menjadi hal yang penting dalam perkembangan pariwisata. Contoh dengan penerbangan langsung ke Lombok, jumlah turis langsung meningkat, lalu rute Bandung itu juga meningkat. Jadi bandara itu hal yang utama diperlukan," katanya.
Sugihardjo menilai alokasi anggaran Kemenhub untuk mendukung sektor pariwisata perlu ditingkatkan setidaknya dua kali lipat.
Apabila tahun ini alokasi anggaran Kemenhub dalam menunjang pariwisata, maka alokasi anggaran pada tahun depan setidaknya mencapai Rp5 triliun.
Oleh karena itu, lanjutnya, dia meminta Kementerian Pariwisata untuk segera menentukan destinasi wisata mana saja yang akan dikembangkan. Apabila sudah ditentukan, Kemenhub akan segera melakukan kajian dan memberikan masukan-masukan terkait destinasi wisata yang dipilih.
"Kami minta akhir bulan ini bisa disampaikan, daerah-daerah mana saja yang akan dikembangkan oleh Kemenpar. Apabila sesuai dengan program kami, maka tidak akan ada perubahan. Tetapi kalau ada perubahan, nanti akan kami sesuaikan" tuturnya.