Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PETROKIMIA: Harga Minyak Turun, Biaya Produksi Ikut Turun

Wakil Ketua Umum Inaplas mengatakan penurunan harga bahan baku industri petrokimia dan plastik seiring dengan anjloknya harga minyak mentah akan menurunkan ongkos produksi dalam dua pekan ke depan.
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara

Bisnis.com, JAKARTA -Wakil Ketua UmumInaplas)mengatakan penurunan harga bahan baku industri petrokimia dan plastik seiring dengan anjloknya harga minyak mentah akan menurunkan ongkos produksi dalam dua pekan ke depan.

Harga minyak mentah turun ke level terendah sejak 2009 menjadi US$41,97 per barel telah mengerek turun harga bahan baku industri petrokimia seperti harga

Menurutnya, fluktuasi harga bahan baku industri petrokimia dan plastik lumrah terjadi seiring dengan pergerakan harga minyak mentah dunia. Kendati harga bahan baku turun, kinerja industri plastik pada semester I/2015 minus 10% dibandingkan dengan tahun lalu.

Bahan baku impor itu mencapai 80%. Harga bahan baku memang turun tetapi depresiasi rupiah dan penurunan konsumsi domestik lebih memukul pengusaha. Realisasi belanja pemerintah belum berdampak pada industri plastik, ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (18/8/2015).

Dengan tersisa lima bulan pada tahun ini, pengusaha berharap efek ganda dari realisasi belanja pemerintah secara nyata dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan demikian pertumbuhan industri plastik pada tahun ini diharapkan menyamai tahun lalu dengan serapan 4,5 juta ton.

Tapi sepertinya berat menyamai kinerja tahun lalu. Pertumbuhan -10% sangat dalam, sulit mengejar pertumbuhan 20% pada sisa waktu tahun ini. Industri ini sangat bergantung pada sektor mamin, pertanian, rumah tangga, dan otomotif, tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper