Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean diperkirakan akan membuat ratusan ribu tenaga kerja asing membanjiri Indonesia dan bersaing dengan tenaga kerja lokal.
Menurut Paristiyanti Nurwardani, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, menuturkan setidaknya ada 200.000 orang guru yang akan memasuki pasar Indonesia.
“Thailand dan Filipina sudah siapkan 200.000 guru Bahasa Inggris dan perawat yang sangat skillfull,” kata dia saat memberi paparan dalam peluncuran gerakan Wirausaha Muda Kampus di Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Dia pun menambahkan sudah saatnya tenaga kerja Indonesia menyiapkan diri untuk menyambut MEA yang sudah tinggal beberapa bulan lagi. “Ini tantangan yang harus dihadapi, siapkan diri dengan baik agar tidak kalah saing dengan tenaga kerja yang sebentar lagi akan beramai-ramai datang ke Indonesia,” ujar Paristiyanti.
MEA membuat sesama negara Asean dapat mempertukarkan tenaga kerjanya level profesional.
Sebelumnya, Bachrul Chairi, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, mengatakan mutual recognition arrangements (MRAS) di Asean ada 8 profesi, yakni engineer, dokter, dokter gigi, arsitek, akuntan, perawat, tenaga survei dan tenaga pariwisata.
“Namun tidak semua bisa asal masuk ke Indonesia. Ada 6 kriteria MRAS yakni pendidikan, ujian, registrasi dan pemberian lisensi, pengalaman pendidikan, professional lanjutan, dan kode etik,” katanya.
