Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Cadangan Mineral Indonesia Belum Akurat

Indonesia membutuhkan data cadangan mineral yang akurat agar bisa membuat rencana jangka panjang dalam kebijakan hilirisasi dengan jelas.
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia membutuhkan data cadangan mineral yang akurat agar bisa membuat rencana jangka panjang dalam kebijakan hilirisasi dengan jelas.

Kepala Subdirektorat Pengawasan Pengoperasian, Produksi, dan Operasi Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Syamsu Daliend mengatakan hingga saat ini Indonesia belum memiliki data cadangan mineral yang akurat. Padahal, menurutnya hal tersebut merupakan poin awal yang penting dalam kebijakan hilirisasi.

"Kita memang belum punya [data] yang akurat sampai sekarang ini," ujarnya, Kamis (6/8/2015).

Adapun data cadangan yang didapat dari para pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) menjadi perhatian pemerintah untuk diverifikasi lebih lanjut. Pasalnya, tidak seperti Kontrak Karya (KK) yang datanya cenderung akurat, data cadangan IUP masih sering berubah-ubah.

Menurutnya, data tersebut diperlukan untuk memetakan lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang perlu dibangun. Selain itu, berapa banyaksmelterdan kapasitas yang dibutuhkan juga akan sangat bergantung pada data tersebut.

Dia menilai, kondisi sekarang ini belum memberikan kepastian bagi para investor yang berencana membangun smelter. Pasalnya, ada potensismelteryang sudah dibangun tersebut nantinya akan kekurangan pasokan bahan mentah.

"Katakanlah ada 10smelterdi Konawe, tapi ternyata tidak ada kepastian apakahraw material-nya. Cukupgak? Mau ambil dari mana?," tuturnya.

Dia mengungkapkan jika cadangan mineral sudah diketahui dan jumlahsmelter-nya mencukupi, bisa saja pemerintah akan menghentikan sementara penerbitan izin pembangunansmelter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper