Bisnis.com, PEKANBARU - Pertumbuhan lapangan usaha sektor pertambangan dan penggalian di Provinsi Riau menurun 7,89% pada kuartal II/2015 di banding dengan periode yang sama tahun lalu (y-o-y).
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Mawardi Arsyad mengatakan pertambangan dan penggalian adalah sektor lapangan usaha yang paling mendominasi pada perekonomian Riau dengan kontribusi sebesar 39%.
“Akibatnya, perekonomian Riau mengalami kontraksi 2,64% pada kuartal II/2015 atau melambat dibanding periode yang sama pada 2014 yang mencapai 2,91%," kata Mawardi, Kamis (6/8/2015).
Pertambangan dan penggalian pada kuartal I/2015 juga menurun 0,45% terhadap periode yang sama 2014. Menurut Mawardi, penyebab menurunnya pertumbuhan sektor penggalian dan pertambangan karena berkurangnya produksi serta naiknya harga minyak dunia.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Viator Butarbutar mengatakan satu pabrik batu bara di Indragiri Hulu berhenti beroperasi karena jatuhnya permintaan internasional. Selain itu, produksi minyak bumi juga terus mengalami penurunan.
Dia berpendapat seharusnya perusahaan-perusahaan minyak bumi melakukan eksplorasi yang lebih gencar. Kemudian mencari titik sumber minyak yang baru.
“Namun, jika ditemukannya sumber minyak baru, belum tentu investor mau mengambil karena biaya eksploitasinya mahal. Selain itu, harga minyak dunia juga melambung,” jelasnya.
Viator mengatakan seharusnya Provinsi Riau tidak lagi bergantung dengan sumber daya alam, khususnya bidang pertambangan dan penggalian. Menurutnya, Riau berpotensi dibidang perkebunan dan pertanian, industri menengah dan mikro dan pariwisata.
“Riau harusnya mulai meninggalkan pertambangan dan penggalian. Bisa beralih ke bidang lain, sperti pariwisata yang sangat berpotensi. Hanya saja belum digarap dengan serius,” kata ekonom Riau itu.
Kuartal II/2015, Kinerja Sektor Pertambangan Riau Turun 7,89%
Pertumbuhan lapangan usaha sektor pertambangan dan penggalian di Provinsi Riau mengalami penurunan 7,89% pada Kuartal II/2015 di banding dengan periode yang sama tahun lalu (y-o-y).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal Abdel Nasser P.
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

5 jam yang lalu