Bisnis.com, JAKARTA--Rencana Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim misi dagang dinilai dapat mempercepat realisasi perluasan pasar ekspor dan meningkatkan kinerja ekspor RI.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan untuk menggenjot kinerja ekspor RI Indonesia perlu membuka akses ke pasar-pasar tujuan ekspor yang baru melalui diversifikasi negara tujuan ekspor dan diversifikasi produk ekspor.
Setiap ada pertemuan dengan negara lain itu kan semua menjanjikan ada investasi dan sebagainya. Oleh karena itu, Presiden nantinya akan memutuskan siapa yang harus menindaklanjuti untuk masing-masing negara.
"Siapa yang harus follow-up itu. Ini akan memudahkan kementerian perdagangan juga," kata Rachmat di kantor Kementerian Perdagangan, Senin (3/8/2015).
Rachmat mengatakan, langkah diversifikasi negara tujuan ekspor tidak bisa dilakukan secara setengah-setengah. Pemerintah harus meningkatkan penetrasi ke negara-negara yang selama ini memiliki kontribusi yang kecil terhadap total ekspor, di sisi lain ekspor ke negara-negara tujuan ekspor tradisional juga harus tetap diperkuat.
Untuk itu, peran perwakilan Indonesia di negara-negara tersebut baik atase perdagangan maupun Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) akan dimaksimalkan agar bisa menunjang program tersebut melalui pemetaan kebutuhan di masing-masing negara.
Kita lihat apa saja hambatannya, apakah masalah tarif, non tarif, atau lainnya.