Bisnis.com, JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya mngutamakan kepentingan petani dan nelayan dalam menanggulangi dampak El Nino bagi seluruh wilayah Indonesia.
Dalam sambutannya sebelum rapat kabinet terbatas, Presiden Jokowi mengatakan dampak El Nino bagi Indonesia sudah mencapai level yang harus diperhatikan. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan dampak tersebut akan menguat pada Agustus hingga Desember tahun ini.
"Sore ini akan kami bahas, kami carikan jalan keluar, terutama juga kewaspadaan terhadap beberapa titik panas yang berpotensi menjadi kebakaran hutan," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Presiden Jokowi menuturkan pemerintah perlu mewaspadai situasi tersebut, karena peta monitoring menunjukkan kekeringan di Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat sudah terjadi sejak Mei 2015.
Menurutnya, perlu langkah cepat untuk mengantisipasi kebakakaran hutan akibat El Nino. Langkah tersebut juga harus mengedepankan kepentingan petani dan nelayan yang terkena dampak langsung dari fenomena El Nino di Indonesia.
"Yang paling penting menurut saya adalah bagaimana menyelamatkan petani, selamatkan nelayan, dan bagaimana kebakaran hutan akibat El Nino bisa dicegah bersama," ujarnya.
Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan langkah paling cepat dalam menangani kekeringan saat ini adalah membagikan pompa kepada petani. Untuk itu, dirinya meminta Menteri Pertanian mendatangi seluruh wilayah yang mengalami kekeringan.
"Saya kira tahapan paling cepat itu ya tapi dalam jangka panjang waduk, embung [waduk kecil]. Ada ribuan embung mau kita bangun satu hektare dua hektare. Kecil-kecil tapi di semua tempat," ucapnya.