Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD Organda Jatim, Firmansyah Mustofa memperkirakan jumlah penumpang arus balik justru akan lebih menurun pada arus balik ketimbang arus mudik. Dia belum bisa memperkirakan persentase penurunan peminat bus AKAP.
"Masih kita pelajari dulu penyebabnya [penurunan penumpang], apa pakai kendaraan sendiri, masih kita pelajari. Intinya ada penurunan. Belum bisa kita hitung. Ini dialami semua PO, jurusan, dan seluruh Indonesia merasakan seperti ini," jelasnya, Senin (27/7/2015).
Saat ini arus balik penumpang bus AKAP dari Jawa Timur sudah berangsur normal bahkan cenderung sepi.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menambahkan beberapa strategi kenaikan harga tiket untuk rute di Jawa dilakukan secara gradual tidak berhasil meraih. Sedangkan untuk jarak jauh, PO lebih memilih menetapkan satu harga yang naik 15%-17%.
"Untuk rute jarak jauh, kami pilih menetapkan satu harga,'' katanya.[]