Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Lebaran, IPOMI: Penumpang Bus AKAP Turun 20%

Pemilik Perusahaan Otobus (PO) berharap minat penumpang pada jarak jauh akan meningkat selama arus balik Lebaran. Pada arus mudik kecenderungan penurunan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mencapai 20%.
Terminal bus Purabaya, Jawa Timur/Antara
Terminal bus Purabaya, Jawa Timur/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik perusahaan otobus (PO) berharap minat penumpang pada jarak jauh akan meningkat selama arus balik Lebaran.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan pada arus mudik kecenderungan penurunan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mencapai 20%.

Menurutnya, peminat bus AKAP di arus balik pada jarak jauh yang masih panjang dapat menutupi penurunan yang terjadi pada arus balik. Hingga H+8, jumlah penumpang yang terpantau lebih sedikit pada arus mudik. Sementara itu, rute bus jarak pendek mengalami penurunan yang sama baik arus mudik maupun balik.

"Kita melihat tidak lonjakan yang indikasi balik kemarin untuk jarak pendek. Yang jarak jauh seperti Jatim-Riau, mereka [penumpang] setelah Lebaran Ketupat yaitu 10-12 hari setelah Lebaran, mereka baru mulai mau balik," terangnya, Senin (27/7/2015).

Penurunan minat itu, paparnya, turut dipengaruhi kondisi jalan yang kerap dilanda macet. PO yang melayani rute Yogyakarta-Purwokerto, Yogyakarta-Tegal, Yogyakarta-Cirebon, dan Yogyakarta-Cilacap tidak bisa sekali pulang-pergi. Bahkan, untuk menuju Buntu, Banyumas dari Yogyakarta ditempuh selama ini 10 jam. Padahal, pada kondisi normal hanya memerlukan waktu 3-4 jam.

Dia meyakini dengan terus menyambungnya jalan tol yang dibangun, kemacetan dapat terurai dan bus kembali diminati bahkan oleh pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor.

"Setelah tol nyambung, PO-nya berbenah untuk jeli akan jenis dan gaya pelayanan, si pemudik semakin merasa ngapain kita risiko capek dan segala macam. Sehingga beralih ke moda transportasi umum," katanya. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper