Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Timur Rentan Produk Rusak & Kedaluwarsa

Badan Pengawas Obat dan Makanan menyampaikan bahwa daerah Indonesia Timur lebih rentan terhadap serbuan produk rusak dan kedaluwarsa.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan menyampaikan bahwa daerah Indonesia Timur lebih rentan terhadap serbuan produk rusak dan kedaluwarsa.

Kepala Badan POM Roy Alexander Sparringa mengatakan hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti jarak yang cukup jauh dari sentra produksi, sulitnya akses transportasi hingga proses pengangkutan yang tidak baik.

“Produk rusak itu paling banyak di Makassar. Mungkin karena Indonesia Timur, jadi diarahkan ke sana. Modus operandinya seperti apa, harus ditelusuri,” ujarnya dalam konferensi pers hasil intensifikasi pengawasan selama Ramadan, Senin (13/7/2015).

Makassar mendominasi temuan produk rusak sebanyak 33.223 kemasan, sementara sisanya seperti Surabaya, Mataram, Manokwari dan Jayapura tidak mencapai 900 kemasan.

Produk yang ditemukan rusak umumnya bumbu masak, minuman sari buah, teh dan kopi.

Adapun untuk produk kedaluwarsa terbanyak juga banyak ditemukan di Makassar sebanyak 78.256 kemasan, disusul Jayapura sebanyak 22.546 kemasan, Gorontalo 11.033 kemasan, Ambon 3.499 kemasan dan Mataram 3.253 kemasan.

Untuk jenis produknya sendiri antara lain biskuit, makanan ringan, bumbu, permen, mi instan dan tepung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper