Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS YUNANI: Bank-bank Mulai Lepas Aset Kredit

Royal Bank of Scotland (RBS) akan meminimalisasi operasionalnya di Yunani dan menjual portofolio pinjaman US$5 miliar pada industri perkapalan di negara itu.
Demonstran membawa bendera Yunani terkait dengan memburuknya ekonomi negara tersebut./nepszava.com
Demonstran membawa bendera Yunani terkait dengan memburuknya ekonomi negara tersebut./nepszava.com

Bisnis.com, LONDON—Royal Bank of Scotland (RBS) akan meminimalisasi operasionalnya di Yunani dan menjual portofolio pinjaman US$5 miliar pada industri perkapalan di negara itu.

Langkah tersebut adalah bagian dari strategi RBS untuk memperkecil skala bisnis internasional. Terlebih, melihat kondisi Yunani yang terlilit krisis dan ketidapastian dan berisiko memicu ambruknya industri finansial di Negeri Para Dewa tersebut.

“Kami takkan beroperasi banyak di Yunani. RBS secara perlahan menutup operasionalnya di sini. Mereka telah memutuskan untuk menjual bisnis pengiriman jika ada pembeli pada Desember,” kata seorang sumber pada Reuters akhir pekan lalu.

Selain portofolio pinjaman perkapalan di Yunani, RBS mengestimasikan ada sekitar US$6 miliar pinjaman lainnya di sektor perkapalan global.

Selama puluhan tahun, RBS tercatat sebagai sumber pinjaman utama bisnis logistik Yunani. Selain di negara itu, RBS juga menciutkan bisnis korporasi dan perbankannya di Timur Tengah, Afrika, serta sebagian Eropa dan Asia. Kini, RBS akan lebih berfokus pada konsumen dalam negeri di Inggris.

Adapun, mayoritas saham RBS dikuasai oleh Pemerintah Inggris. Selain RBS, bank pelat merah asal Inggris lainnya yakni Llyods Banking Group juga sudah keluar dari sektor pembiayaan logistik dan menjual portofolionya senilai US$500 juta pada April tahun lalu.

Industri perkapalan Yunani berperan besar dalam perekonomian sekaligus menjadi salah satu sumber utama pemasukan domestik. Para pemilik perusahaan di sektor ini mendominasi daftar taipan Yunani.

“Ini adalah saat yang menyedihkan bagi industri kapal ketika para penguasa pasar yang telah bersama kami selama puluhan tahun tak lagi ada,” kata seorang sumber.

Sementara itu, industri perkapalan Yunani tengah menghadapi kekurangan pendanaan senilai miliaran dolar seiring dengan langkah bank-bank Eropa yang hengkang dari sektor tersebut, dipicu oleh seretnya permodalan dan krisis finansial.

Sebelumnya, krisis dalam negeri tak terlalu mempengaruhi industri perkapalan karena para pelaku bisnis di sektor tersebut lebih banyak bermain secara Internasional. Kendati secara operasional perusahaan perkapalan ada di Athena dan Piraeus, perusahan itu justru terdaftar di tempat lain seperti Marshal Islands dan Turks & Caicos.

Perusahaan perkapalan Yunani juga banyak melantai di bursa luar negeri dan kapalnya berlayar di bawah bendera negara lain. Industri perkapalan memang memainkan peran vital dalam perekonomian domestik sejak dahulu. Porsinya mencapai 4,5% terhadap produk domestic bruto (PDB) dengan jumlah pekerja mencapai sekitar 4% dari total angkatan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper