Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah Yunani terus bekerja keras keras setelah mengajukan rancangan reformasi yang disusunnya untuk meyakinkan pemimpin Eropa yang dipimpin Kanselir Jerman Angela Merkel, agar negara itu tetap berada di Zona Euro.
Pemerintah melanjutkan kontrol kapital hingga Senin lalu, dan PM Alexis Tsipras sampai tadi malam terus mempresentasikan proposalnya berupa pengurangan belanja negara dengan imbalan bantuan pinjaman dari Eropa.
Negara yang terbebani utang besar itu tetap tidak mau ke luar dari Zona Euro, setelah lebih dari enam pemimpin Eropa menyatakan proposal itu merupakan peluang terakhir bagi Yunani kalau masih ingin bergabung dengan mata uang tunggal itu.
“Yunani harus menunjukkan keinginan untuk menjalankan agenda reformasi secepatnya,” ujar Mujtaba Rahman, Analyst Eurasia Group sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (9/7/2015).
Merkel menyatakan akan membiarkan Yunani ke luar dari Zona Euro, kalau proposal tersebut tidak bisa dipercaya.
Kegagalan dalam perundingan terakhir itu bisa menyebabkan bank sentral Eropa (ECB) memangkas dana untuk likuiditas perbankan.