Bisnis.com, MEDAN--Realisasi pemindahan terminal penumpang dari Ujung Baru ke Belawan Lama tak kunjung tercapai kendati Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan dan Syahbandar Kelas Satu Belawan sudah memberikan restunya.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan Chandra Irawan menuturkan, rencana pemindahan tersebut ada sejak Januari 2015 setelah Pelindo I menyatakan kesiapan terminal Belawan Lama.
"Seharusnya memang sudah dipindahkan sebelum arus mudik. Tapi kami masih menunggu Pelni, terutama kesiapan nahkoda mereka. Sementara belum dipindahkan, kami masih menyiapkan arus mudik dari sini [Ujung Baru]," ucapnya Rabu, (8/7/2015).
Lebih lanjut, Chandra mengatakan, seluruh fasilitas di Belawan Lama telah siap digunakan. Selain itu, masalah alur tikungan kapal juga telah dibuktikan aman.
Namun, hingga kini Pelni belum juga melakukan uji coba. Chandra memperkirakan pada saat kapal bersandar pada 17 Juli 2015, nahkoda dan Pelni dapat melakukan uji coba.
"Terminal Belawan Lama tentu lebih bagus. Kapasitas juga sedikit lebih besar dibandingkan dengan Ujung Baru, hampir 3.000 penumpang. Nantinya setelah dipindahkan, Ujung Baru khusus untuk kargo, dan Belawan Lama untuk penumpang," tambah Chandra.
Kepala Syahbandar Kelas Satu Belawan Salehuddin menyampaikan Belawan Lama merupakan terminal penumpang yang pertama. Adapun, Pelindo I, Otoritas Pelabuhan Belawan, dan Syahbandar telah melakukan sosialisasi pemindahan.
"Kami tadinya berharap, mulai pekan ini, ya hari ini KM Kelud sudah bisa bersandar di sana. Spanduk pengumuman juga sudah dipasang. Tapi memang Pelni harus mencoba alurnya dulu," ucap Salehuddin.
General Manager Pelindo I Belawan Sahat Prawira mengatakan pemindahan terminal telah tercantum dalam Rencana Induk Pelabuhan dan sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan.
Tujuan utama pemindahan yakni kenyamanan penumpang. Adapun, Pelindo I ingin Ujung Baru sepenuhnya untuk terminal kargo baik untuk curah kering seperti pupuk dan semen, maupun cair seperti CPO.
"Berdasarkan ketentuan ISPS [International Ship and Port Security] Code, terminal kargo tidak boleh lagi ada aktivitas penumpang. Ini yang kami coba relokasi. Tempat sudah kami bangun, alur sudah oke, dan sudah tidak termasuk ke area pelabuhan, lebih dekat ke masyarakat," kata Sahat.