Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aram I/2015, Kedelai Masih Defisit

Meski diprediksi terjadi kenaikan produksi, ketersediaan kedelai tahun ini masih defisit sebesar 1,54 juta ton.
Pekerja melakukan pencampuran kedelai, sebagai bahan dasar untuk membuat tempe dan tahu, di Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Selasa(24/3/2015). /JIBI-Juli Nugroho
Pekerja melakukan pencampuran kedelai, sebagai bahan dasar untuk membuat tempe dan tahu, di Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Selasa(24/3/2015). /JIBI-Juli Nugroho

Bisnis.com,JAKARTA — Meski diprediksi terjadi kenaikan produksi, ketersediaan kedelai tahun ini masih defisit sebesar 1,54 juta ton.

Dari data yang dirilis BPS, produksi kedelai tahun ini diperkirakan sebanyak 998.870 ton, sedangkan kebutuhannya mencapai lebih dari 2 juta ton.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring mengatakan permasalahan kedelai ini karena harga kedelai impor tercatat masih lebih murah dibandingkan dengan kedelai lokal.

“Iya ini masih defisit. Masalahnya di sini karena harga impor masih murah. Harga kedelai lokal bisa Rp8.000 [per kg], kalau lokal hanya Rp3.000 – Rp4.000,” katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, petani tidak bersemangat menanam kedelai karena konsumen lebih memilih menggunakan kedelai impor.

Sebelumnya, berdasarkan Aram I/2015, produksi kedelai tahun ini diperkirakan sebanyak 998.870 ton biji kering, meningkat sebanyak 43.870 ton atau 4,59% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 995.000 ton.

Kenaikan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 24.670 ha atau 4,01% menjadi 640.351 ha serta kenaikan produktivitas sebesar 0,09 kuintal per ha atau 0,58% menjadi 1,35 kuintal per ha. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper