Bisnis.com, SURABAYA—Di tengah tren koreksi ke bawah harga minyak dunia, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berhasil mencatatkan total produksi minyak sejumlah 15.490 barel/hari dan gas bumi 110,15 juta kaki kubik/hari pada April.
Padahal, Presiden PHE WMO Boyke Pardede mengaku perusahaan pimpinannya telah melakukan beberapa penyesuaian sejak reli penurunan harga minyak global dimulai tahun lalu.
“Bagaimanapun kami tetap melakukan aktivitas pengeboran sumur pada 2015 guna menjaga tingkat produksi tahun ini. Target kami tahun ini, total produksi minyak mencapai 14.373 BOPD dan gas bumi 110,83 MMSCFD,” katanya di Surabaya, Kamis (2/7/2015) petang.
Boyke mengatakan sepanjang 2014, PHE WMO berhasil membukukan produksi minyak di Blok Madura sejumlah 20.292 BOPD, naik dari capaian tahun sebelumnya sebanyak 18.086 BOPD.
Adapun, produksi gas alam di Blok Madura pada tahun lalu menembus 116,5 MMSCFD. Angka tersebut melampaui pembukuan produksi gas PHE WMO pada 2013 sejumlah 114,5 MMSCFD.
“Capaian produksi PHE WMO mampu melampaui target lifting migas yang dipatok pemerintah, dengan catatan keselamatan dan keamanan kerja yang baik,” sambung Boyke.
Dia menambahkan pada 2014, PHE WMO berhasil menambah produksi migas setelah melakukan 147 aktivitas well works yang mampu menyumbang tambahan produksi sejumlah 1.254 BOPD dan 9,53 MMSCFD.
Selain itu, kata Boyke, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) itu juga merampungkan akuisisi seismik broadband 3D di areal KE-5 seluas 892 kilometer persegi. “Ini merupakan salah satu upaya kami mencari dan menambah cadangan migas baru di blok WMO.”
Kegiatan lain yang terlaksana sesuai jadwal adalah pemindahan pipa eksisting penyalur gas bawah air berdiameter 16 inchi. Pipa itu merupakan peninggalan Kodeco Energy Co. Ltd. di alur pelayaran dan akan direlokasi ke sisi terluar sebelah timur alur pelayaran.
Tahun ini, kata Boyke, PHE WMO juga membuat program baru, yaitu Pengembangan Usaha dan Perluasan Pemasaran. Program itu menyasar kelompok usaha pengolahan hasil laut Pranspul di Desa Sepulu, Bangkalan, Madura.
“Bentuk kegiatannya mencakup pendampingan perluasan jejaring pasar melalui diversifikasi kemasan, plank, kartu nama, media online, dan sertifikasi halal. Kami juga melakukan perbaikan untuk sarana produksi,” imbuhnya.
Hasil dari program tersebut, jelasnya, diikutsertakan dalam Pameran IPA di Jakarta pada Mei. “Kelompok Pranspul juga mendapatkan undangan mengikuti pameran di Batam sebagai utusan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur.”