Bisnis.com, JAKARTA, - PT Cemindo Gemilang terus mempercepat penyelesaian pembangunan pabrik Semen Merah Putih yang berada di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Pengerjaan pabrik yang akan memproduksi semen berlogo badak bercula satu ini, telah mencapai sekitar 90%.
Saat ini penyelesaian tahap akhir dilakukan. Beberapa kegiatan yang segera dirampungkan, di antaranya pekerjaan belt conveyor dan dermaga.
“Meski kondisi perekonomian nasional tidak menggembirakan, kami tetap menargetkan pembangunan pabrik tersebut akan selesai akhir 2015, sehingga semen Merah Putih bisa segera diproduksi,” ujar Vince Indigo, Komisaris PT Cemindo Gemilang, Selasa (30/6/2015).
Vince memaparkan pabrik yang berada di ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan laut ini akan memproduksi 10.000 ton clinker per hari atau setara 3,2 juta ton per tahun dan 12.000 ton semen per hari atau 4 juta ton per tahun.
Pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan (terminal khusus) yang siap menampung berbagai jenis kapal. Dermaga untuk kapal berbobot mati 2x10000 DWT dan untuk kapal berbot 30.000 DWT segera selesai.
Adapun, fasilitas lainnya berupa dermaga untuk kapal 70.000 DWT selesai tahun depan serta ada ro ro ramp facility untuk tongkang. “Izinnya juga sudah komplet semua, tidak ada masalah,” tambahnya.
Pabrik semen merah putih yang menempati area seluas 500 hektare ini merupakan satu-satunya proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di kawasan selatan Banten. “Nilai investasinya lebih dari US$600 juta dan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja,” ujar Vince.
Kepala Bidang Pendataan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Lebak Rukim mengatakan nilai investasi pembangunan pabrik Semen Merah Putih itu mencapai Rp8 triliun dengan dua kali pengajuan perizinan.
Pembangunan tahap pertama yang dihadiri mantan Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa saat melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pabrik Semen Merah Putih dengan investasi US$600 juta atau lebih dari Rp6 triliun.