Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Tembakau di Jabar Optimistis Tinggi

Kalangan petani tembakau di Jawa Barat optimistis penyerapan komoditas itu akan tinggi oleh industri rokok.
tembakau
tembakau

Bisnis.com, BANDUNG—Kalangan petani tembakau di Jawa Barat optimistis penyerapan komoditas itu akan tinggi oleh industri rokok.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jabar Suryana mengatakan, permintaan terhadap tembakau lokal oleh industri rokok masih terbilang tinggi khususnya untuk kategori tembakau kasar.

Menurut dia, tembakau  yang dihasilkan petani pada umumnya terbagi dalam empat kategori seperti tembakau kasar (untuk pabrik), tembakau hitam (ekspor), tembakau mole (konsumen lokal) dan tembakau krosok (pabrik).

"Sebentar lagi tepatnya bulan Juli merupakan musim panen bagi petani tembakau. Musim kemarau seperti saat ini merupakan momen yang bagus untuk tembakau," katanya kepada Bisnis, Senin (29/6).

Meski begitu, para petani dihadapkan dengan kesulitan mendapatkan pasokan air. Untuk mengatasi hal ini, petani biasanya terpaksa membeli pompa air untuk mendapatkan suplai air sesuai dengan kebutuhan.

Dia menyebutkan, saat ini, luas areal tembakau di Jabar mencapai 9800 hektare (ha) dengan total produksi tembakau mencapai 12.000 ton. Dari hasil produksi tersebut, 7.000 diantaranya untuk memenuhi kebutuhan Jabar dan sisanya untuk memenuhi industri.

Di sisi lain, Penasihat APTI Jabar Iyus Supriatna menambahkan pemerintah juga harus memberikan solusi bagi petani agar pendapatan mereka tidak tergerus akibat serapan tembakau oleh industri rokok kretek berkurang.

Menurutnya, petani harus sudah diarahkan menanam tembakau untuk jenis rokok putih yakni virginian yang berasal dari Amerika Serikat.

"Pemerintah harus memberikan penyuluhan kepada petani agar mereka menanam tembakau dengan jenis lain dan bisa mendekati industri rokoknya," ujar Iyus.

Jika hal itu dilakukan, maka hal selanjutnya yang harus diperhatikan yakni jaminan pasar.

Secara terpisah, Dinas Koperasi Usaha Kecil, Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) Jabar terus menggenjot dibentuknya koperasi produsen tembakau, hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan industri.

Kepala Dinas KUMKM Jabar Anton Gustoni mengatakan, petani dan industri tembakau sangat penting untuk bersinergi.

"Perlu ada upaya membangun sistem agribisnis dengan mengintegrasikan secara vertikal kegiatan hulu hingga pemasaran," katanya.

Dinas KUMKM terus berupaya memaksimalkan keberadaan koperasi tembakau, yang jumlahnya masih sangat sedikit.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu memberikan bimbingan teknis dan advokasi, kunjungan ke koperasi dan temu bisnis koperasi dengan usaha besar di beberapa daerah di nusantara.

"Beberapa program yang kami lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau di Jabar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper