Bisnis.com, BANJARMASIN—Bank Indonesia meminta pemerintah meningkatkan kedaulatan energi untuk mendukung stabilitas ekonomi.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan kebutuhan energi di dalam negeri saat ini masih harus didapatkan dengan jalan impor.
Hal ini turut membebani defisit neraca perdagangan yang berdampak pada pelemahan mata uang rupiah. Dengan meningkatkan kedaulatan energi dia optimistis pertumbuhan ekonomi bisa terjaga.
“Kita punya banyak potensi di sektor energi geothermal energi bersih lainnya tetapi belum dimanfaatkany,” ujarnya saat memberi sambutan dalam seminar bertajuk ‘Meningkatkan Kedaulatan Energi’, Senin (29/6).
Mirza menuturkan jika Indonesia tidak fokus mengembangkan sumber-sumber energi, di masa depan defisit impor akan semakin besar.
Apalagi menurutnya konsumsi energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi dan ekspansi kelas menengah.
Dalam upaya mendorong kedaulayan energi, pemerintah menetapkan empat arah kebijakan dan strategi yaitu peran energi baru dan terbarukan dalam bauran energi, meningkatkan aksesibilitas, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi serta potensi sumber daya air untuk PLTA.