Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah baru saja mulai melakukan proses pembayaran dana relokasi dan santunan bagi warga terdampak penggenangan Waduk Jatigede pada Jumat 26 Juni 2015 lalu.
Bila berjalan lancar, penggenangan akan dimulai pada 1 Agustus 2015 mendatang, di area seluas 5.000 hektar, menutupi 19 desa dari lima kecamatan.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung Trisasongko Widianto mengatakan pemerintah memang ingin secepat mungkin menggenangi waduk ini, namun tanpa mengabaikan hak masyarakat di sana.
Pasalnya, proyek tersebut telah direncanakan sejak 1960 lalu, meski baru mulai dibangun 2008 lalu.
Menurutnya, waduk ini memiliki manfaat yang banyak. Waduk Jatigede mampu menampung 980 juta m3 dari sekitar 1,7 miliar m3 volume aliran air sungai Cimanuk per tahun yang selama ini mengalir begitu saja ke laut.
Kehadiran waduk ini mampu mendukung 90.000 hektar jaringan irigasi, air baku 3.000 liter per detik, listrik 110 MW, dan pengamanan banjir 14.000 hektar.
Manfaat irigasi akan dirasakan oleh warga Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Sedangkan air baku akan disalurkan ke Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon.
“Lapangan terbang Kertajati nanti bisa disuplai kebutuhan air bakunya dari waduk ini, karena kan kebutuhan airnya besar sekali,” katanya, Minggu (28/6/2015).
Menurutnya, dengan kehadiran waduk ini, dalam setahun bisa minimal dua kali musim tanam.
Sebelum penggenangan nanti, pemerintah terlebih dahulu melakukan penebangan terhadap sekitar 810.000 batang pohon di area genangan.
Selain itu, juga dilakukan pengosongan satwa dan pemindahan situs yang tersisa. Penggenangan rencananya akan berlangsung selama 219 hari.
