Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik Indonesia (Puskepi) Sofyano Zakaria, menyatakan, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite bisa dijadikan alternatif salah satu BBM non subsidi mengimbangi Pertamax, Pertamax Plus.
Dia meyakini harga jual Pertalite pasti akan lebih murah dari harga Pertamax maupun Pertamax plus serta BBM jenis lainnya yang setara dengan itu. "Pertalite ini alternatif bagi masyarakat untuk memilih BBM," ujarnya melalui siaran pers Puskepi, yang diperoleh Bisnis.com, Rabu (24/6/2015).
Dengan kehadiran Pertalite, kata dia, masyarakat Indonesia bisa memiliki tambahan pilihan antara membeli premium yang juga sudah tidak disubsidi namun RON-nya 88, lebih rendah dari Pertalite yang RON-nya 90, atau Pertamax yang RON-nya 92 namun harganya jauh lebih mahal dari Premium dan Pertalite.
"Pertalite merupakan BBM non subsidi, maka tidak ada alasan bagi pemerintah mengurangi peredaran Premium yang pada dasarnya adalah BBM non subsidi," paparnya.
Sofyano mengatakan distribusi dan peredaran Pertalite di negeri ini harus mampu memberi nilai tambah yang positif bagi Masyarakat dan PT Pertamina selaku BUMN migas.
"Dengan begitu, ketika menjual Pertalite, idealnya Pertamina harus mampu memperoleh laba meskipun BUMN tersebut diberikan penugasan oleh negara," ujar dia. (k1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1669213676.jpg?w=184&h=104)
