Bisnis.com, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memetakan sekitar 10.000 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut rawan terdampak bencana kekeringan akibat kemarau panjang.
Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan sebanyak 4.000 hektare lahan yang terancam kekeringan tersebut berjarak sekitar 5 km dari aliran sungai Bengawan Solo, sehingga berpotensi diselamatkan dengan cara mengalirkan air menggunakan pompa.
Sedangkan sisanya, yakni lahan seluas sekitar 6.000 hektare, merupakan lahan tadah hujan, sehingga diperlukan strategi lain untuk menyelamatkannya dari ancaman bencana kekeringan.
“Dari seluruh lahan yang terancam kekeringan itu tidak benar-benar puso, hanya produktivitasnya tidak maksimal,” katanya saat menerima bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian, Rabu (24/6/2015).
Suyoto mengatakan pihaknya berupaya mendapatkan pasokan air dalam jumlah mencukupi dengan cara mempercepat pembangunan embung dan bendungan, serta memperbaiki saluran irigasi primer dan tersier.
Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendapatkan jatah bantuan pompa air sebanyak 300 unit dari Kementerian Pertanian. Bantuan tersebut merupakan bagian dari 20.000 unit pompa air yang disiapkan dalam program Upaya Khusus (Upsus) Kementan.