Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperkirakan dampak fenomena gelombang panas El Nino yang diprediksi hingga November mendatang tidak akan mengganggu produksi padi.
Meski demikian, sebagian lahan pertanian diperkirakan mengalami kekeringan namun masih kategori ringan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar, Uneef Primadi mengatakan laporan sementara dari BMKG menunjukkan dampak El Nino tahun ini tidak akan parah.
Dia menyebutkan hingga saat ini lahan pertanian yang mengalami kekeringan mencapai 791 hektare (ha) dari total luas 1 juta ha dan masih masuk dalam kategori ringan.
“Pada bulan Juni sudah ada hujan tiga kali yang menandakan El Nino tidak terlalu parah, sehingga tidak mengancam lahan pertanian,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (19/6).
Menurutnya, hingga Juni produksi padi di Jabar masih sesuai ekspetasi yakni mencapai 6 juta ton gabah kering giling (GKG) atau telah mencapai lebih dari 50% target sepanjang 2015 sebesar 11,5 juta ton GKG.
Dengan kondisi tersebut, produksi padi di Jabar diprediksi tidak akan mengalami puso.
“Produksi padi Jabar sudah lebih dari 50% sampai Juni ini. Jadi, meskipun El Nino masih terjadi hingga November diperkirakan tidak akan mengganggu produksi,” katanya.