Bisnis.com, JAKARTA – Perluasan akses pasar, khususnya di ritel modern, kepada produk buah dan sayur domestik diharapkan mampu meningkatkan konsumsi dalam negeri untuk komoditas tersebut.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan selama ini buah lokal cenderung lebih mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional dibanding di pasar modern. Sementara buah impor justru cenderung lebih mendapatkan tempat, kendati belum tentu buah impor tersebut memiliki kualitas yang baik.
“Jangan sampai produk buah dan sayur dalam negeri hanya ada di pasar yang becek-beccek saja, hanya ada di pinggiran saja. Tidak semua produk impor itu berkualitas, banyak juga yang tidak berkualitas,” kata Rachmat..
Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan pemerintah akan bekerjasama dengan 15 mal, untuk memperluas akses pasar produk buah dan sayur lokal. Dengan kerjasama tersebut, diharapkan akan meningkatkan transaksi domestik, edukasi konsumen, dan pemberdayaan petani dan usaha mikro.
Dalam hal edukasi, mal dinilai sebagai lokasi yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsumen bahwa produk petani Indonesia sehat dan aman dikonsumsi.
Di sisi lain, peningkatan konsumsi juga diharapkan meningkat dengan pendekatan produk petani ke masyarakat melalui penataan dan pengemasan produk dalam negeri yang baik.
Selain bekerjasama dengan pihak ritel modern, pemerintah juga menggandeng para petani dari sejumlah sentra produksi buah dan sayur a.l. petani Lampung, Prabumuling, Lembang, Cianjur, dan Sukabumi. Setidaknya ada sekitar 260 jenis buah di Indonesia, dengan 62 jenis di antaranya sudah mulai dibudidayakan.