Bisnis.com, MAKASSAR—Sebanyak 4.000 hektare areal persawahan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, berpotensi puso atau gagal panen lantaran bencana banjir yang melanda daerah tersebut sejak pekan lalu.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo Alamsyah, bencana banjir dipicu curah hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir serta jebolnya tanggul sungai setempat.
"Irigasi sekunder pertanian terkena longsor sehingga 4000 ha sawah teracam gagal panen," katanya kepada Bisnis, Minggu (14/6/2015).
Secara terperinci, bencana banjir yang melanda Wajo merendam 8 kecamatan yang melputi 54 desa/kelurahan dengan ketinggian air antara 25 hingga 120 centimeter.
Sejauh ini, BPBD Wajo mencatat 3 unit rumah hanyut diterjang banjir, 10 unit rusak berat serta ribuan rumah terendam.
"Kami telah mengaktifkn posko induk dan posko kecamatan serta melakukan identifikas dampak hingga memberikan layanan kebutuhan dasar," kata Alamsyah.
Pemkab Wajo juga telah memberlakukan status tanggap darurat sejak 4 Juni 2015 hingga 18 Juni 2015 seiring dengan luasnya cakupan daerah yang terkena banjir.