Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar memperkirakan inflasi Mei melaju 0,4%, terakselerasi dari bulan sebelumnya 0,36%.
Angka itu berdasarkan estimasi median 13 ekonom yang disurvei Bloomberg. Akibatnya, inflasi secara tahunan (year on year) menguat ke 7,01% dari 6,79% bulan sebelumnya.
Bulan sebelumnya, inflasi digerakkan oleh kenaikan harga BBM pada akhir April yang diikuti oleh kenaikan tarif angkutan.
Adapun inflasi inti tahunan diprediksi bergerak naik dari 5,04% ke 5,06%.
Jika perkiraan itu benar, maka inflasi kali ini melawan siklus inflasi rendah yang biasa terjadi pada Mei, setidaknya dalam enam tahun terakhir. Inflasi tinggi pernah terjadi pada Mei 2008 dengan laju 1,41% karena kenaikan harga BBM.
Badan Pusat Statistik akan mengumumkan data inflasi Mei hari ini pukul 11.00 WIB. Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) pagi ini dibuka melemah 0,08% ke level 5.212. Rupiah pun melemah ke posisi Rp13.238 per dolar Amerika Serikat menurut Bloomberg.
INFLASI MEI Diprediksi Menguat 0,4%
Pasar memperkirakan inflasi Mei melaju 0,4%, terakselerasi dari bulan sebelumnya 0,36%.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

17 jam yang lalu
Prospek IPO Diuji Pasang Surut Pasar Saham
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

39 detik yang lalu
Panasonic Global Bakal PHK 10.000 Karyawan, Pabrik Indonesia Kena?

2 jam yang lalu
Apindo: Biaya Produksi Bisa Naik Imbas Pelemahan Rupiah
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
